tidakkah lagi kau dengar sisa tangis saudaramu dari jalur Gaza mengalun ke tingginya awan
tidakkah lagi kau lihat air mata menghujani padang gersang menjadi oase di pemukiman
tidak jugakah kau lihat lagi aliran darah di halaman Al-Aqsha seperti mata air yang menyembur dari jasad tak berdaya yang bergelimpangan di hantam bom kiriman zionis Israel
tidakkah lagi kau rasa denyut jantung ketakutan dari saudaramu yang menunggu giliran di hantam maut secara tidak manusiawi
tidakkah membanjir air matamu melihat potongan-potongan daging dari jasad saudaramu yang dicabik-cabik keangkaramurkaan manusia tak berprikemanusiaan
lalu tidak tertanya-tanyakah di hatimu keberadaan perserikatan bangsa-bangsa yang seharusnya menjaga perdamaian dunia hanya duduk jadi penonton
tak terketukkah hatimu, tak tergerakkah tanganmu menyisihkan sepeser rejeki yang kau kais setiap harinya untuk membantu saudaramu di jalur Gaza
yang tersisa itu memang bukan punya kita tapi tak terketukkah hati kita mendengarnya hingga kita hanya diam saja
Andam Dewi
Jum'at, 1 Agustus 2014
Pukul 20.10 WIB
YANG TERSISA ITU MEMANG BUKAN PUNYA KITA TAPI TAK TERKETUKKAH HATI KITA MENDENGARNYA HINGGA KITA HANYA DIAM SAJA
- 2853 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru