Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Puisi

MELUPA RINDU

Kata hatimu,

Rindu itu seperti angin

Datang semilir sesekali

Kerap membawa musibah

 

Kata cintamu,

Rindu itu sepahit kopi

My 1st word (Pesan Tertahan)

Kawan….,:
Maaf.., lusa dan beberapa bulan yang lalu aku tidak berbagi dengan mu.
Maaf.., kata-kata ku tertahan lagi oleh sajak sederhana yang mencari makna.

sesuatu

21-10-2011

Dengan pergi ku gagas paut

Lajunya memacu detak ku detik demi detik

Segala yang termanis kembali menjadi penantian

Aku sayang itu……..

the face in the mirror

Mirror mirror on the dull

Rustam grandfather heritage

~ku rindu dipelukmu

Mengaca pada cermin kusam

peninggalan kakek Rustam

kerut merut wajah dan

jerawatku hilang

 

kaget aku melihat wajah di cermin

Guratan Pesan

Ketika kaki menjejak malam

Dimana do’a tak termakna oleh kata

Sunyi tak lagi tergapai oleh bunyi

Kau rampas seludang bunga kertas

palsu

PALSU

Sebaris Senyum

SEBARIS SENYUM

Oleh: MZ. Sami'an

 

Di sudut ruang kegelisahan

Tuhan, Berucaplah, Ya

Tuhan,

Untuk ke-sekian kalinya entah yang ke-berapa

Kuulurkan permohonanku kepada-Mu

 

Tuhan,

Selipkan rasa di lautan hambar asa

Ingat ku

Malam ini ku bahasa

Kukuh ku rindu sendaunya

Pohan riuh bersantun sesamanya

Masih tercakup paut

 

angin rembas jiwa ini

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler