Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Puisi

ziarah di tepi dawai

27-09-2011

Syahdu terdengar indah berkumadang

Selepas pergi derap menyambut siksa

Hari berhitung mundur

Dera menghempas cambuk berduri

Sempurna

Engkau sempurna karena mata mu mengabut merasakan kesedihan
Engkau sempurna karena tertawa melihat lelucuan dan kegembiraan
engkau sempurna karena tersenyum dalam damai

Youre beatiful

Parasmu adalah pelengkap dan hiasan
Keindahannya tercermin dari tutursapamu atas apapun yang kau pikirkan
Siapapun dirimu,
 bila kata - katamu  mampu mendamaikan kalbu

Berdua

Aku terjerat dari auramu.

Terdiam dari setiap ucapanmu.

Meneguk segala keanggunanmu.

Senja Sang Musafir

Senja Sang Musafir

 

Seribu jendela menawarkan persinggahan

Seribu taman menawarkan keharuman

Tapi aku musafir

Renunganku

di depan sana,
ada banyak jalan yang belum pernah kutapaki
ada banyak wajah yang belum pernah kutemui
ada banyak ruang yang belum pernah kumasuki

Perempuan dan Cermin

Bola matamu papah selangkah
Saat lelahku tertelungkup di amben berkarat
Kuteguk air dari tempayan
Meski jaga tak jua lalu
Dan jantungku memerah lebam

Kenapa kau terdiam

Kesaksian

Sudah kucatat di stambuk lusuh ini
seperti para tetuaku dulu pernah melakukannya

Segala kejadian baru dan yang mungkin di luar jangkauan nalar mereka

Yang Hilang dan Yang Datang

Dari yang hilang ku berdiri.

Mengetahui segala yang tak kunjung pasti.

Ku erat, lebih erat pada kecupan mimpi.

Apakah aku telah mati?

 

Ibu

Ibu,
Belum terjadi mimpimu padaku.
Yang menyesak hatimu, karena sebuah janjiku.

Ibu,
Dari debu masa lalu kini aku telah satu.
Satu pada mau, satu pada maju.

Ibu,

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler