“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja
Aku bawa kamu mengitari sudut kota ini. Ditengah bisingnya mereka yang begitu angkuh. Tapi bukankah kita disini kan memadamkan rindu? Sepertinya pun hasrat sudah menggebu.
Gelisahku bernyanyi, pelan merdu dan malu-malu. Senangku bersendu, terpojok pada sketsa yang ujungnya belum terbentuk. Sedihku berlarian kecil, menyusuri rel yang teramat jauh.
Komentar Terbaru