“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja
masjid di kota sajadah lagi musim hujan, sampai banjir; airnya mengalir bening lama ku tunggu jedah air rapi baris-berbaris mengenalkan keningku pada tanah basahnya,
burung manyar berkelebat diantara bangunan, laju motor, mobil dan angkot. bermanuver sebentar dicelah cahaya. melayang gaya rebah diatas bongkah-bongkah
Aku menulis; kelopak-kelopak merah tua. putik-putik menjuntai menggapai-nggapai. beberapa duri tajam menebar ancam. Dihijau tangkai dan daun; lumbung hujan dan embun
Komentar Terbaru