Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Puisi

dirimu di ujung malam

mata sang malam melintasi dingin dan sepi

teronggok pada hamparan butir kenangan

gelombang rindu mengkristal menjadi batu

batu cerita yang tak lekang oleh waktu

Rindu Untuk Ayah

Ayah
Bisakah kita bertemu hari ini?
Bisakah lagi kau usap keningku seperti dulu?
Ayah
Adakah hari lain untuk kita bisa bersama lagi?

Ayah
Kapankah bisa ku curahkan rindu ini?

tangising wong ala

jroning ati kepingin nangis nanging

apa pantes aku nangis

mlaku mandeg noleh kiwa tengen

bingung sakarepku dhewe,,,

Ya Allah apa pancen ala tindak tandukku

pagiku menjelang

pagiku menjelang

saat aku tersadar dunia ini bukan untukku

ku pahami setiap hembusan nafasku

HANYA MEMPUITISKAN PERISTIWA KECIL PADA SATU MALAM

PERISTIWA KECIL SATU:

PSYCHEDELIC

 

Lelah

Saat Lelah bersandar dipundakku
dan memeluk jiwaku,

Semua terasa ringan
tidak terikat ruang dan waktu,


//17-Sep
TNA2

gitar yang tak mengerti...

sore hari begitu cerah

ada dua matahari di hatiku

kala kupandang manis parasmu

kuajak kau tuk duduk bersamaku

kupinjam gitar tuk iringi bait syairku

Untuk Tuan Pembesar

Ada lagi orang yang mati

Damai kami kembali terkoyak

Tangis negeri kembali terdengar

Kita satu saudara

Kenapa saling menghancurkan

 

akhirnya...sekejap yang berarti

burung bersembunyi dalam sarangnya

gerombolan katak berteriak siap untuk berpesta

angin dan air bersatu memeriahkan tawa canda mereka

Pena emas dan Asa

Tertuang dalam lembaran putih, bait demi bait asa

pena emasku yang mencurahkanya

waktu terus bergulir, rangkaian aksara tetap terlena

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler