“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja
Hening.. Pagi yg bening di ujung siang Kabut mulai brkemas Dg terik ia brganti tugas Lukisan alam di pelupuk mata Hamparan sawah Pepohon melambai di blk bukit
Menara-menara masjid menjulang mencium sajadah permadani emas ayat suci bermekaran sbg pembenar haji telah mnjd hobi si kaya smntr kelam si miskin bau darah dan penyakit
Pagi berganti siang berganti sore berganti malam
sampailah pagi lagi dan seterusnya
Kutunggu pesan darimu
karena aku tahu kau sibuk dengan semua waktu dan hidupmu
Seiring waktu yang terus berputar.. Tak meninggalkan jejak kecuali kenangan.. Menimbun amal dan dosa tanpa sepengetahuan.. Membuat diri takut akan kematian..
semenjak pagi sdh begini duduk aku hadapi meja demikian sibuk menulis harta bkn harta punya sndri harta sendiri hy tenaga dan pikiran debit kredit dihitung ulang
Komentar Terbaru