Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Puisi

kidung cinta seorang ibu

kau terlahir atas cinta ayah dan ibu mu

diselimuti kasih saudaramu

beratapkan doa harapan seluruh keluargamu...

 

sembilan bulan kau dikandung

Sajak Tuhan Kita

Kepada tuhan-tuhanmu kukirim kata

Kata yang paling keparat

Tentang janji-janjinya yang amat dusta

Tentang bujuk rayunya yang amat nista

 

PERCAKAPAN DENGAN NENENDA

Menghikmatimu adalah membaca garis-garis masa lalu

di kerut keriput wajah senjamu yang temaram. Dan tubuhmu yang semakin kuyu

penanda kerentaan yang tak mungkin disembunyikan

3 Sajak Sunda INDA NUGRAHA HIDAYAT

KARUMASA

                        : Sungsian…..! *)

Kuring teu keur nyieun pitapak

Satemenna

Ieu kuring

LALAKON

ngalenyepan rēngkak jeung rēnghap

nu ngabarak dina saban padalisan mangsa

sawilet

sawilet

ngalakay nedunan papastēn

Kunang-kunang Yang Lelah

Kunang-kunang Yang Lelah

puisi edi sst

 

Dengarlah tembang itu mengalun semilir

Membuai bersama arus angin mengalir

Kepada Proletar

Kepada Proletar

 

Kamerad!

Masih tersisakah satu satu kepal tapakmu

Seperti dulu?

Waktuku terhempas di bawah bendera ilusi

Sebingkai Sajak Untuk Ibu

Sebingkai Sajak Untuk Ibu

 

Sungguh, aku tak mampu memilih diksi diksi

Yang paling indah untuk menggambarkan

Ketulusanmu, Ibu

Aku Ingin Jadi Penyair

Aku Ingin Jadi Penyair

 

Aku ingin jadi penyair, ibu

Yang berdiri di depan kala mentari terbenam

ikrar

sayang, ini mata telanjang agar jelas nampak

pejamkan ingatan akan lalu, telah kelabu

adu dan tengadakan nafas ungkap peristiwa

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler