Aku mungkin lupa
dimana kusimpan aroma hujan
yang kauberi padaku waktu itu
Juga warna mata dan rona senyummu
ketika politisi berpuisi
alih alih orasi
caci dan maki
IRAMA NAN BERSENANDUNG
Kemirau @ Sang Murba
“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Bayangmu yang menyapaku dalam setiap malam.
membuat hati menjadi risau karena rindumu.
ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu.
aku kembali menemukan gairah
untuk meniti jalan yang lama memudar
begitu tiba-tiba
ya.....begitu tiba-tiba
Capek ya merindukan tuan yang bahkan pungungnya sudah tak terlihat
Suasana nya panas, dan amat kering
Nampaknya angin pun enggan menyapa kulit nya yang mulai kemerahan
Sesekali kamu datang,
mengabari rindu yang masih pada tempatnya,
namun tiga bulan ini kita makin sadar bahwa ada hal yang tidak bisa di satukan.
jangan anggap tiada yang tak nampak di mata
jangan anggap tiada berguna yang tampak di mata
jangan anggap tiada berdaya yang nampak lemah
Satu Bulan Pukul Satu
mari kita buka kembali ruang ini
kita bersihkan
dan kita hembuskan aroma wewangian
agar kita kembali mengurai kehidupan
Sejalan Tapi Tak Sama
Pejamkan mata yang sayu ini
Menanti kamu kekasih yang lama pergi
Kini datang membawa pesan cinta
“Tak Punya Hati, Tak punya Rasa”
Pergi dan menghilang
Terasa sayup malam itu
Saat rindu mengguncang batinku
Kau pergi tinggalkan diriku
CINTA KEDUA
Resah yang aku rasakan
Ketika kau buka kembali , hati yang terluka ini
Bila nanti aku mengharapkan
Kasih cinta yang kedua dariMu
Komentar Terbaru