Aku mungkin lupa
dimana kusimpan aroma hujan
yang kauberi padaku waktu itu
Juga warna mata dan rona senyummu
ketika politisi berpuisi
alih alih orasi
caci dan maki
IRAMA NAN BERSENANDUNG
Kemirau @ Sang Murba
“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Bayangmu yang menyapaku dalam setiap malam.
membuat hati menjadi risau karena rindumu.
ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu.
Aku Rasa
Kamu Rasa
Rasa Aku
Rasa Kamu
betapapun rindu menggelegar dalam diri
kita masih bisa saling mengintip dari celah kesibukan
betapapun benci telah mewarnai diri
kita tidak bisa saling menjauh
berbaurlah dengan ribuan manusia
yang tak engkau kenal
di pasar-pasar, di tempat ibadah, di area bebas
dan lepas segala ketenaran yang engkau genggam saat ini
Coba kau katakan jika rindu
KOTA TEPIAN
lahir dan berkediaman di kota tepian
terselimuti kilau kuning keemasan
daun-daun tumbuh asri kehijauan
Aku disabilitas itu,
Mataku, tuhan titipkan gelap dalam pandangku
Telingaku, tuhan ingin aku tak mendengar decak pilu orang disekitarku
Suatu hari nanti, Di masa depan sana, Mungkin ada suatu masa,
telah lama isyarat itu aku terima
dan membuatku tetap bertanya-tanya
antara percaya dan tidak percaya
hanya sebuah untaian mimpi atau akan menjadi nyata
jika engkau tak mampu bersikap landai menghadapi problema
engkau tak akan mampu dengan jernih menghadapi
engkau juga tak akan mampu dengan rapi mengurai
Komentar Terbaru