Bayangmu yang menyapaku dalam setiap malam.
membuat hati menjadi risau karena rindumu.
ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu.
Ada yang ingin disampaikan ombak
melalui gulungannya
sesuatu yang ingin ia ceritakan
bersama deburan
tapi, selalu tertahan di bibir pantai
PEREMPUAN JALANG, 1
Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala
senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan
Renjana
Oleh Iyus Yusandi
senja kini
lembayungmu tak ronakan semburat jingga
Aku mungkin lupa
dimana kusimpan aroma hujan
yang kauberi padaku waktu itu
Juga warna mata dan rona senyummu
DALAM SEMBAYANG
Melolongkan doa seperti srigala
Atas arakan awan tipis di bawah purnama
ketika politisi berpuisi
alih alih orasi
caci dan maki
sepertinya engkau mencari kekasihmu kawan
engkau mondar-mandir di sekitar taman kehidupanku
hanya mondar-mandir sambil melirikkan mata
dialog kecil hari ini semula aku anggap biasa
ketika kubaca WhatsApp pertamamu
bahwa sepasang sepatu itu hilang
saat engkau keluar dari makam Imam Syafi'i
Komentar Terbaru