Skip to Content

Sinopsis Hikayat Indera Bangsawan Membunuh Buraksa

Foto Anna Windri

INDERA BANGSAWAN MEMBUNUH BURAKSA

            Ia mengisahkan mengenai raja Indra Bungsu yang berada dalam dilema mengenai yang mana dari dua anak kembar lelakinya Syahpri dan Indra Bangsawan akan dijadikan penggantinya. Raja Indra Bungsu kemudiannya bermimpi bahawa yang memperoleh alat musik buluh perindulah akan diangkat jadi penggantinya. Kedua putra raja itu lalu pergi mengembara tetapi berpisah kerana ribut. Syahpri menjumpai sebuah bangunan besar yang dihuni oleh puteri Ratna Sari bersama dayangnya. Putri Ratna telah dicolek oleh garuda setelah negerinya dihancurkannya, yang lalu menikah dengan Syahpri.

Sementara Indra Bangsawan tersesat di gua yang dihuni raksasa, kemudian keduanya bersahabat. Raksasa itu memberi azimat yang dapat mengubah rupa Indra Bangsawan. Ia kemudian mengabdi kepada raja negeri itu yang sedang mengadakan sayembara bagi siapa yang dapat melenyapkan Buraksa yang mengancam negeri itu dengan meminta putra dan putrinya. Barang siapa yang berhasil akan dikawinkan dengan sang putri. Buraksa berhasil dilenyapkan Indra Bangsawan. Setelah menangguhkan pernikahannya, atas bantuan sahabat raksasa, Indra berhasil memperoleh buluh perindu yang dicari dan kemudian melangsungkan pernikahannya. Ketika suami-istri hendak berangkat ke negeri Indra, tiba-tiba ia jatuh sakit parah akibat perbuatan saudara perempuan Buraksa. Syahpri yang mendengar berita itu, menyusul saudara dan berhasil menyembuhkannya. Setelah Indra Bangsawan menggantikan ayahnya, Syahpri diberi batu azimat oleh saudaranya itu sebagai balas budi dan diciptakannya sebuah negeri lengkap dengan rakyatnya. Kedua saudara itu hidup damai berdampingan.

UNSUR-UNSUR INTRINSIK

 

  • Unsur unsur intrinsik(tema, alur, tokoh, latar dan amanat) pada hikayat:

 

1.      Tema pada” Hikayat Indera Bangsangwan” adalah kehebatana saudara kembar(Syah Peri dan Indera Bangsawan)  dalam menghadapi musuh sebelum mencapai kebahagiaan.

2.      Latar

Latar tempat: negeri kobat syahrial, di hutan, disebuah taman, di gua dan di negeri antah berantah.

Latar waktu: Peristiwa dalam kutipan hikayat terjadi pada keseluruhan waktu(pagi,siang, sore, dan malam).

Latar suasana: bahagia dan sedih.

3.      Alur

Alur pada hikayat tersebut adalah alur maju. Alasannya karena hikayat menceritakan awal raja Indra Bungsu yang tidak memiliki anak, indra bangsawan diasuh oleh raksasa dan dianggap sebagai neneknya sampai akhirnya indra bangsawan menyamar menjadi jelek sebagai si hutan masuk di kerajaan antah berantah. Dengan kepandaian  yang dimiliki indra bangsawan , buraksa dapat dikalahkan. Pada akhirnya indra bangsawan dihadiahi oleh raja antah berantah utuk menjadi suami Putri Kemala Sari.

4.      Tokoh dan penokohan

a.       Tokoh syaah Peri besifat baik hati dan suka menolong.

b.      Indera Bangsawan besifat licik dan suka menghalalkan cara untuk mencapai hal yang diinginkan.

c.       Tokoh raja Indra Bungsu dan Tuan Putri Sitti Kendi memiliki sifat sabar dan suka berikhtiar kepada tuhan untuk mendapatkan keturunan.

d.      Tokoh Raja Kabir memilikih sifat mudah menyerah dan takluk pada musuh.

e.       Tokoh Garuda dan Buraksa memiliki sifat jahat.

f.       Sifat tokoh Putri  Ratna Sari dan Putri Kemala Sari tidak tergambar secara jelas. Kedua putri tersebut merupakan korban dari kejahatan Garuda dan Buraksa.

5.      Amanat

Amanat yang terdapat pada hikayat di atas yaitu;

1.      Ingatlah kepada tuhan apabila kita dalam kesusahan.

2.      Tolonglah orang yang mengalami kesusahan.

3.      Jangan berbuat curang untuk mendapatkan segala keinginan.

  • Nilai – nilai yang terkandung dalam hikayat trsebut dan hubungannya dengan nilai – nilai massa kini yaitu:

a.       Nilai religi, hal ini dibuktikan dengan beberapa peristiwa yang dilakukan beberapa tokoh. Contohnya , melakukan pembacaan doa kunut, membagikan sedekah kepada fakir miskin, dan berpasrah kepada Allah. Hubunganya dengan nilai masa kini yaitu pembacaan doa kunut kurang dilaksanakn apalagi orang- orang metropolitan, mereka hanya menganggap itu adalah budaya pada nenek moyang mereka.

b.      Nilai moral yang pantas dan tidak pantas untuk dicontoh. Perbuatan yang dicontoh yaitu menolong sesama yang mengalami kesuliata. Perbuatan yang tidak pntas dicontoh yaitu perbuatan Indera Bangsawan yang menipu beberapa raja.

Komentar

Foto m.naufal.r

Bagus banget cerita hikayat

Bagus banget cerita hikayat indera bangsawan

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler