Skip to Content

SYAIR EMPAT TANGGA

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

SYAIR EMPAT TANGGA

NAMA KHITAN SEKOLAH NIKAH

 

Empat tangga kami wariskan

Untuk diingat jadi patokan

Syair ini jadikan catatan

Kisah hidup dan kehidupan

 

Karena berjodoh kami menikah

Jalani hidup yang tidak mudah

Tapi kami pantang menyerah

Berharap esok kan jadi indah

 

Kalian lahir bukan kehendak kami

Semata-mata takdir ilahi

Menjadi kekasih dan buah hati

Tidak berubah hingga saat ini

 

Setelah lahir diberi nama

Nama indah berisi doa

Semoga kalian hidup bahagia

Selalu sehat bersikap mulia

 

Tiba saatnya mesti berkhitan

Anak lelaki dan perempuan

Tidak satupun yang dibedakan

Anjuran Rosul utusan Tuhan

 

Cukup umur kalian sekolah

Orang tua usaha tak kenal lelah

Meski tidak sampai kuliah

Lanjutan atas cukuplah sudah

 

Bertemu jodoh kalian nikah

Sampai di sini selesai sudah

Selanjutnya kalian mengatur langkah

Menempuh hidup berjuang gagah

 

Satu satu kalian pergi

Celoteh ramai berangsur sunyi

Tinggallah kami berdua kini

Merenda rindu setiap hari

 

Kami berdua di ujung senja

Semakin dekat saatnya tiba

Jangan menangis jangan berduka

Karena kami merasa bangga

 

Kami bangga atas kalian

Bisa hidupp tak kelaparan

Bisa menari bermusik zaman

Membimbing keluarga ke masa depan

 

Masa kini masa sang anak

Orang tua tidaklah berhak

Jangan memaksakan kehendak

Memaksa mereka ikuti jejak

 

Selamat jalan anak-anakku

Belajar kalian ke masa lalu

Kegagalan hendaknya jadikan guru

Hati-hati jangan terburu nafsu

 

Ingat ketika mendapat rizki

Dahulukan menyimpan tuk bekal nanti     

Rahasia rizki itu tak pasti

Akan berlebih setiap hari

 

Persiapkanlaj sejak sekarang

Langkah anakmu di masa datang

Jangan dididik jadi pecundang

Jadikan anak singa yang garang

 

Meski jaman telah berubah

Sifat mulia tetaplah indah

Sifat tercela tumpuan serapah

Di masyarakat menjadi sampah

 

Ajari mereka jujur dan setia

Hiasi hidup berakhlak mulia

Meski dicibir makhluk sedunia

Janganlah diri merasa hina

 

Besok lusa kami kan pergi

Meninggalkan dunia yang fana ini

Jangan ratapi jangan tangisi

Meraung melolong tak guna lagi

 

Jika bapak yang lebih dulu

Sabarlah kalian hadapi ibu

Jika ikut kalian dia tak mau

Segera carikan s’orang pembantu

 

Usia lanjut tak lagi kuat

Beban badan bertambah berat

Sungguh iba ketika shalat

Gerak berdiri susah diangkat

 

Sekian anakku syair kugubah

Awal dengan ucap bismillah

Akhir syair alhamdulillah

Hilang resah dan lenyap gundah

 

 

202009071321 Kotabaru Karawang

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler