Skip to Content

SYAIR KISAH S

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

SYAIR KISAH S

 

Ini kisah seorang dara

Usia masih muda belia

Hanyut dalam hasrat asmara

Termakan mulut manis pacarnya

 

Namanya kusebut hanya S saja

Khawatir ada nama yang sama

Bisa tak nyaman menahan rasa

Karena kisahnya adalah nyata

 

Ini bukan kisah khayalan

Apa lagi kisah bualan

Kisah nyata tak terbantahkan

Kisah tentang s’orang perawan

 

Kumulai kisah tentang bapaknya

Seorang sarjana yang guru agama

Kepada profesinya kurang setia

Mendapat julukan Si Malas Kerja

 

Sesungguhnya Pak Ustadz bukanlah malas

Tak betah berada di dalam kelas

Pikiran lebih berat ke beras

Tidak bertugas memilih bebas

 

Pak Ustadz sering datang bertamu

Pagi siang datang tak tentu waktu

Inginnya berdebat memakan waktu

Debat kusir tidak bermutu

 

Badan Pak Ustadz kecil dan kurus

Jarang memakai pakaian bagus

Wajah dan rambut jarang diurus

Raut wajah cenderung ketus

 

Istrinya satu setengah baya

Masih terlihat wajah cantiknya

Tapi terlihat garis derita

Dalam wajah tersimpan rahasia

 

Anak mereka berjumlah empat

Jarak lahirnya terlalu dekat

Yang perempuan berwajah pucat

Tampak tidak sempurna sehat

 

Datang bertamu tak tiap hari

Setiap datang ingin diskusi

Sering bicara masalah mati

Bagiku terasa aneh sekali

 

Terakhir Pak Ustadz datang bertamu

Aku ingat Jum’at malamnya Sabtu

Tak banyak cakap wajahnya layu

Bicara singkat pesan untukku

Bicara tentang anak perempuannya

Yang baru duduk di kelas lima

Anak perempuan satu-satunya

Meminta aku bantu menjaga

 

Tak lama setelah pertemuan itu

Hari Sabtu malamnya Minggu

Terdengar kabar membuat haru

Pak Ustadz meninggal tunaikan waktu

 

Singkat cerita aku penuhi

Obrolan Pak Ustadz terakhir kali

Mengasuh anaknya s’minggu tiga kali

Menmgajarinya berhitung sepenuh hati

 

Kisah ini aku cepatkan

Tamat SMK lulus ujian

S tidak bisa melanjutkan

Karena terbentur pembiayaan

 

Aku tak bisa banyak membantu

Sudah di luar kemampuanku

Putus kabar sampai di situ

S dan aku jarang bertemu

 

Telah lewat berbulan-bulan

S datang minta bantuan

Empat purnama tak datang bulan

Tampak bingung putus harapan

 

Bagaimana ini bisa terjadi

Mengapa engkau tak jaga diri

Kalau sudah jadi begini

Yang sulit tidak sendiri

 

Berbulan-bulan sudah S datang lagi

Aku bertanya kemana selama ini

Jawabnya “aku sudah punya bayi”

Tapi dibawa oleh suami

 

Ceritanya dia tak menggugurkan

Karena pacarnya siap ke pernikahan

Pas waktu sembilan bulan

Bayi disambut kegembiraan

 

Setelah kutanya S lanjut cerita

Bahwa S ingin bercerai saja

Seperti itu ibundanya meminta

Daripada hidup dalam derita

 

Sejak pacaran sudah tak wajar

Sang pacar selalu kurang ajar

Selalu mengajak berbuat sasar

S terbujuk jadi tak sadar

 

Itu semua s’lalu teringat

Pacarnya tega berbuat jahat

Meski kisah sudahlah lewat

Dalam pikiran selalu t’ringat

202008242040 Kotabaru Karawang
(bersambung)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler