Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Sajak Ombak

Ada yang ingin disampaikan ombak

melalui gulungannya

sesuatu yang ingin ia ceritakan

bersama deburan

tapi, selalu tertahan di bibir pantai

Renjana

Renjana

Oleh Iyus Yusandi

 

senja kini

lembayungmu tak ronakan semburat jingga

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Indomaret

Malam ini aku berjalan kaki ke Indomaret dan rasanya Indomaret tidak seterang biasanya. 

Ah, aku rindu kepada Coca Cola Zero yang tetap manis meskipun nol kalori.

RINDU YANG UTUH Puisi ke 123 dalam Menghihtung Rindu (1)

 

 

RINDU YANG UTUH

 

Rindu yang utuh singgah di ujung bunga turi putih

INI SIANGKU YANG PALING SUNYI Puisi ke - 121 dalam Menghitung Rindu (1)

 

 

INI SIANGKU YANG PALING SUNYI  

 

aku ingin bercerita padamu tentang hari ini

WAKTU DALAM PELUKAN RUANG

 

 

 

WAKTU DALAM PELUKAN RUANG

 

Tanah mana yang akan kuinjak jika

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler