Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

jawaban kehidupan

jawaban kehidupan

 

 

kutemukan ceroboh berserakan..

dalam setiap lembaran jawaban..

Aku Bukan Pahlawan

Januari 1945 begitu beda dengan paginya yang cerah. Matahari dengan mudahnya menampilkan diri di cakrawala. Dan menyobek tirai malam, membuncah bintang-bintang hingga segala di langit jadi hilang, hingga tinggal langit bersih biru.

Ode Untuk Penyair

Dari sudut matamu, kulihat jagat
Mengembar, tapi kembarnya penuh hias.
Ya, penuh hias. Dari sudut matamu…

Kau hanya selami sepinya gelap

Aku

Ragaku
Hatiku!!
Aku!!!

Ingin telah membuang dunia
Menghilang wajah dan segala rupa
Mengangin aku menemu Dia
Telah mati segala asa

Segala kulit dan suara ada:

Ku bisa terbang

Jauh sekali rumahmu

Kangen ,rindu ,semua ada

Selalu ada hanya darimu

Aku bahagia karenamu dan sedihku hanyalah darimu

BAYANGANMU

kau yang ada saat ku butuh
kau yang bisa saat ku perlu
ku ignin selamanya utuh bersamamu
saat senang dan susah

bayang-bayangmu yang selalu menghantuiku

KAPAN?

kulangkahkan kaki ini

setapak demi setapak

selangkah demi selangkah

 

ku pandangi semua

kedepan, kebelakang

kekanan, kekiri

 

Allah

Satu persatu ku tulis lambaran hidupku

Tak terbayangkan betapa aku melupakanmu

Aku mencoba melawan ini sendiri

Tanpamu

Aku hampa tak berarti apaun

Murka

dalam sebuah harapan
sungguh tak ingin ini terjadi
catatan tanggal tertulis dalam kotak masalah
hari itu..

aku murka, aku tak menoleh sedikitpun
aku murka, aku tak menoleh setolehpun

Sajak ke Pelaminan

musim dimana laron berkumpul pada padang caya
terbang bersama sperma yang mengaliri tiap kata
sedangkan gerimis tak berniat membubarkan pesta

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler