Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Luka Hati

Masih adakah senyum di hatiku saat ini?

Ketika hati tergores luka


Masih tersisakah senyum ikhlas itu?

Saat nurani beranjak pilu

 

ahirnya pasti mati

ahirnya pasti mati

 

tak ada daya akan kuasa

tak ada kuasa akan daya

tak terbelikan oleh masa

oleh masa tak terbelikan

dunia..

Saat waktu

saat waktu

 

Akan yang tertuang  hannya kekosongan

Ada di balik waktu yang tertunda

Tak bertuan di mana akan terhadap

Sandungan

tersandung

Bapak dan ibu kau jaga masamu untukku
Merangsak masuk di sela masa yang diam
Tak pernah terkoar
Tetap satu akan yang membatu
Tak yang membekas
Merusak akan yang tertuang

Waktu menunjukan Indonesia bagian barat, maka pergilah ke timur

Waktu menunjukan Indonesia bagian barat, maka pergilah ke timur

disana kita bisa terbit pelan-pelan membangunkan ayam jantan, untuk memenuhi kerinduan embun dengan suaranya

disana kita bisa mengendap-endap mengintip perilaku semesta, yang berdiri gagah dengan siluet nya

disana kita bisa merangkak seperti anak bayi terbangun disaat dia menunaikan sorga

 

keterasingan

disini..q asing seorng diri. asing saatku sndiri, pun asing saatku dg yg lain. 

disini..trlalu sering q ingkari diri, ingkari mereka yg gemar merias rupa n tingkah. brsama mreka snggh q tk tahan, krn bisa q tenggelam di dasar samudra yg mmbinasakan, pdhl q sdng ingn mngambil sumpah janji setia pd diriku yg slama ini acuh n mninggalknku.

hati

sesungguhnya di awal, hati manusia bersih lagi suci. namun dikemudian, ia keruh dan berkarat. seperti itulah hati manusia, berwatak suka meratap dan memelas, berwatak senang menjual dan mengharap kembalian.

Wakil Asik Rakyat

Sungguh asik wakil rakyat, keluar negeri dibiayai rakyat.
Sungguh asik wakil rakyat, hidup hemat dompet padat.

jabat tanganku

melalui pena tak bertinta ini, aku simpan jejak awalku disini. pabila aku tak berbudi, berjalan melenggang tanpa permisi, sedang kita tak pernah saling isi. maka..sambutlah tanganku ini, yang ku ulurkan kepada hati yang sudi . ikatlah erat pertalian silaturrahiim ini..

bagaimanakah bila daya upaya itu tiada?

oh...bagaimanakah bila manusia  tak lg mampu membela dirinya??

sekuat apapun daya manusia menggapai kebahagiaan dunia, tetaplah ia tak kan dapat menggapainya, karena dunia selalu meminta tumbal iman, walaupun jidat berbekas tanda sujud.

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler