Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Takbir Seusai Senja

Takbir Seusai Senja, Bagaimana bisa Aku melukiskan-Mu...

Kepada-Mu Aku Berserah

Kepada-Mu Aku Berserah (Allah).

Robohnya Surau Kami

Ilmu Pengetahuan tanpa agama PINCANG begitulah Einstin menuturkannya.


Haji Saleh masih saja bergeming,


Menatap Surau sambil mengasah pisau cukur yang dipegangnya,


Sesekali ngomel sendiri seusai pemuda pergi menghampirinya,


Kemudian...


 


Koerniawan, Teater Weling 2011


Matur nuwun A.A NAVIS untuk Kanvas Cerpennya.


 

Petruk dadi RATU (Gegayuhanku)

Menyaksikan rahasia umum tampaknya menjadi ironi,


Isi mimpi dan kata hati hanya kiasan yang penuh teka-teki,


Para Punakawan hanya bisa tertawa,


Hanya bisa berontak melihat Madukara yang semakin tidak karuan lakunya,


Akhirnya, Petruk mengadukan bersama rakyatnya...


 


Teater Weling, Catatan untuk para pemimpin

MONOLOG Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

Salam Sastra dan Budaya!


Tampaknya, Indonesia semakin kacau saja,


Mencicipi Indonesia sama halnya mencicipi busuk luar dalamnya,


Bak jerami seusai menuai padi,


Bak Budi pekerti yang kini tinggal mimpi,


Hey, Bung!


Indonesia bla...bla...bla...

Tut Wuri Handayani

Pentas Keproduksian Perdana


Bertajuk, TUT WURI HANDAYANI


Sebuah RETORIKA pembangkit generasi bangsa


(Koerniawan, Teater Weling 2009)

Itu! Aku!

Bening,,,,


Seperti tetes embun pagi buta


Bening,,,,


Bak kilau kaca di bawah surya


Bening,,,,


 


Bukan cinta yang ada

KIBARAN SEGUMPAL DARAH

Nusantara sekarat.
Sasanti sakti lumpuh.
Ku poroskan nuzul kalam.
Antara gua Hira'-kalibata.

Iqra' ! baca miskin negeri !
Iqra' ! baca korup negeri !

Purnama Separuh

Aku ingin berbuat sesuatu,
Agar bila saatnya aku jadi abu,
Aku pun tak perlu malu,

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

MALU ( AKU ) JADI ORANG INDONESIA


Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga


Ke Wisconsin aku dapat beasiswa

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler