Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Itu! Aku!

Bening,,,,


Seperti tetes embun pagi buta


Bening,,,,


Bak kilau kaca di bawah surya


Bening,,,,


 


Bukan cinta yang ada

KIBARAN SEGUMPAL DARAH

Nusantara sekarat.
Sasanti sakti lumpuh.
Ku poroskan nuzul kalam.
Antara gua Hira'-kalibata.

Iqra' ! baca miskin negeri !
Iqra' ! baca korup negeri !

Purnama Separuh

Aku ingin berbuat sesuatu,
Agar bila saatnya aku jadi abu,
Aku pun tak perlu malu,

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

MALU ( AKU ) JADI ORANG INDONESIA


Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga


Ke Wisconsin aku dapat beasiswa

SEDIH

. SEDIH

Hidup merupakan jalan menuju kematian
Kematian adalah jawaban kehidupan.

Tiada orang yang mau rasakan
Arti kehidupan yang penuh penderitaan.

Kecup Ukhti

Kapan?
Hingga el Arsy bertabuh?
Hingga Firdaus tersungging?
Hingga Marawis berdendang?
Hingga kepompong berkupu-kupu?
Wahai Rabb...

Langit Duniapun Menangis

Bayt Izzah....
Kaulah Langit Dunia...
Petala Tujuh...
Lalu lalang Kalam...
Hantar pada sang Khalil...
Amanah Maha Berat...
Menetes ...

Menyalahi Diri

apa yang kau katakana menyalahi diri

tak mengakui apa yang pernah terjadi

dan kau alami sendiri

 

kesadaranmu entah kemana pergi

Kehadiran

suara yang menggetarkan setiap angin, bergema

berpadukan pada lukis tubuh yang merona

senyap suasana itu seketika ramai penuh riang

ketika kehadiranmu untuk kedamaian

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler