“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja
Malam semakin kelam. Lengkingan belalang semakin jelas terdengar. Dalam kamar ukuran sedang, aku membuka buku harian. Tal pelak, teringatlah aku peristiwa demi peristiwa yang telah aku alami.
Sore ini aku sedang duduk di bawah pohon rindang di tepi sebuah padang rumput yang sudah mulai gersang di beberapa sisinya sambil mengamati 3 ekor sapi jantan ku yang sedang asyik mengunyang hidangan rumput hijaunya. Cuma ada sedikit rumput yang masih hijau di beberapa sudut petanda bahwa musim kering sudah mulai menghampiri kampung kami.
pada oktaf sajak, ingin kututurkan rasa jengah jengah diantara dikotomi bangsa yang mulai aneh jengah diantara lautan asap pembunuh jengah diantara para oportunis penjarah
Komentar Terbaru