“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja
Di hamparan tanah kering dan berdebu tergolek tubuh kering kurus Sebatang Ranting. Sekian waktu lamanya Sebatang Ranting mencoba bertahan hidup, mencoba tetap memenuhi tugasnya sebagai bagian kehidupan yang tak lagi ramah.
walau tak pernah kau berikan yang yang terbaik dari dirimu untukku, tapi setidaknya aku pernah menemukannya dihatimu... walau hatimu bukan untuk hatiku,
Komentar Terbaru