Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Menantang Cinta

Aku ingin bertarung dengan cinta,

Karena aku tidak ingin hidupku diaturnya.

 

Kuhunus pedang, kuayun berkali-kali

Pengamen Cinta

Maaf, Tuan

Hamba datang cuma ingin melantunkan puisi,

Jangan pandangi wajah hamba, Tuan

Karena tidak ada yang akan membuat Tuan tergila-gila.

Tuhan Setia

Tuhan

adalah kekasih yang setia.

Dia tidak pernah beranjak dari beranda tempat

kita bercinta.

Dia selalu setia menunggu dengan

belum saatnya

kutarik ke atas maunya
kukunci hati di dadanya

kuusap air tatapnya
kubelai mahkotanya

kuberi pengertian maunya
kuajak menepis segalanya

tidak ada yang terluka

"Aku menjadi seperti ini bukan Semata-mata karena Ulah Mereka"

Aku menjadi seperti ini bukan semata-mata ulah mereka
Menjadi rongsokan yang terhempaskan
Menjadi orang yang serupa bayangan rabun

Catatan Akhir Tahun 2010

Mungkin tak pernah terasa sudah hampir 24 tahun kaki ini melangkah diatas bumi sang penguasa jagad, dan juga hampir 5 tahun aku menapaki bangku sekolah yang orang-orang biasa menyebutnya “KULIAH”. Yah…!! benar sekali aku memang seorang mahasiswa sebuah universitas yang dianggap wah yang berada di sebelah timur pulau jawa dan pa…ling timur sekali kawan.

Apa dikata

karena sepi

karena rindu

menyatu antara rindu dan sepi

menyatu antara sepi dan rindu

apa dikata

 

simbiosis mutualisme

ku mau kau suka

ku mau suka kau

kau mau ku suka

Perjalanan Semarang – Jogja

di sebelah duduk bidadari

kuraih tangannya, kubawa

tak elak jari meremas rinduku

mendekap keras dipangkuan

hingga saatnya tiba

 

Gadis Di Balik Pagar

bukan sekedar bayangan

dara mencuci kaki dan tangan

kuintip dari sela pagar

hanya bibir dan hidung terpapar

mancung, berkulit melerelung

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler