Aku mungkin lupa
dimana kusimpan aroma hujan
yang kauberi padaku waktu itu
Juga warna mata dan rona senyummu
Renjana
Oleh Iyus Yusandi
senja kini
lembayungmu tak ronakan semburat jingga
Ada yang ingin disampaikan ombak
melalui gulungannya
sesuatu yang ingin ia ceritakan
bersama deburan
tapi, selalu tertahan di bibir pantai
PEREMPUAN JALANG, 1
Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala
senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan
KEKASIH HATI
Karya: Bunda Swanti
Raga menyusut lesuh
Teronggok bagai kain lusuh
Menghitung piutang hati pun keluh
Cinta Cinta (1996)
Suyatmi
Sleman – Jogjakarta
Gemar menulis sejak 2018
TERLENA PESONA SEMU Lilik Puji Astutik
Gerimis menyelimuti pagi
Saat keresahan terlanda sunyi
HITAM PUTIH CINTA DAN RINDUNYA
Cinta menjelma menjadi rindu yang berkata-kata dalam desir darah
Musim Hujan
Aku ingin pulang
Ketika hujan semakin deras
Membuat tubuhku basah kuyup
Kepada tubuh mungilmu
Perang
Perang tidak hanya baku hantam di sebuah lapang.
Tidak hanya menggunakan pistol atau parang.
Cinta juga selalu berperang.
Suara
(1)
Suaramu ialah riuh ombak dalam dada.
Rindunya bergulung-gulung tak tertumpahkan.
(2)
Komentar Terbaru