Skip to Content

# puisi cinta #puisi rindu

Pesan Untuk Teteh

Kemarin hujan tak pernah berhenti , Teteh.

Ia seperti mengungkapkan tiap titik yang jatuh dengan syahdu, lalu merangkak tumbuh yang menidurkan rindu

Pulang kembali

Aku tidak bisa memotret duniamu

Aku tersesat dalam bias-bias bayang yang kau buat

Aku terus berputar-putar dalam bianglala yang kau bolak balikkan arahnya

TIDAKKAH KAU RINDU DENGAN ALIF BA TA

Resapilh.........

ada suara yang tidak membutuhkan kata

tidak dari luar sana

ia telah menetap di rumah jiwamu

telah lama dan selamnya

"dengarkanlah".

ALYA

ALYA

Terkadang,
Namamu ikut bersiul didela-sela angina
Turut membuatku dingin memeluk diri
Menghadirkan kembali kisah kasih yang usang
Mengalun ditelinga
Tetap merdu sebagaimananya

sial ku mencintai mu

Sial ku mencintaimu kekasih

Sialnya ku memberikan dengan tulus

Sial ku membencimu kekasih

Sialnya semakin sulit ku temukan alasan

Perihalku yang mencintaimu

salam Rindu

sekilas tentang kamu

membuatku rengkuh dalam gema asa

menyemoga agar ada temu

dikesempatan mana saja terserah

 

siulan rindu

SIULAN RINDU

Keakasih,

Dunia ini tak se-asyik kelihatannya

Juga tak seribet katanya

Hanya saja bila sudah dikata dewasa

Apa saja

aku pengagumnya

aku penggemarnya

aku tempat curhatnya

aku, untuk dia adalah penghibur laranya

aku merindukannya

aku pemabuknya

aku menyukainya

Secangkir Rindu

Secangkir Rindu

 

Kopi pagi,

Ku seduh bersama peluh,

Di dalam cangkir yang rapuh,

Tanpa gagang yang kukuh,

Tanpa cinta yang utuh,

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler