1
Mengapa harus ada bintang yang jatuh
Segala permohonan beriring pada garis cahayanya yang lurus
Pohon dan rumput mengirim pesan padaku
Pada murung fajar satu nyanyian cinta
Tiba-tiba menggema dalam ruang sunyi pertapaanku
Bulir-bulir embun menghardik rerumputan liar yang tertidur dalam dadaku
Pada lengkung langit yang hitam kulihat kedua bola matamu menyala
Bagai kunang-kunang yang terbang di sepanjang lorong sunyi
Detak jantungku memanggil-manggilmu
Di genangan matamu
Kulihat kupu-kupu menabur mimpi-mimpi malam
Bunga-bunga merah
Bercahaya pada lengkung bibirmu
Seperti halnya sihir
Langit yang merah melengkung di bibirmu
Sayup-sayup suaramu mengepakkan sayap pada khayalan yang jauh
Dalam pikiranku
Kau lambungkan pikiranku ke angkasa
Lalu kau bidik aku yang menepi bagai burung
Di pelataran kebun
Suaramu adalah senapan paling senyap
Kubesuk kediamanmu
dengan pakaian putih-putih
lalu kaupun timbul, gemerlapan
dalam baju pengantin
masing-masing kita memendam debar
Gadis-gadis berpredikat manja
dan tidak berdaya
bergelantungan di lengan-lengan kuatnya
termakan manisan dan buaian
"Tuan !" hardiknya,
Telah kulinting namamu
bertajuk-tajuk, bagai doa tanpa jeda
yang diisyaratkan seorang rahib
Nona ! desaknya,
Rembulan ikhlas
melukis indah
Wajah malam
Pulang sejenak
Menyusur relung
Mengetuk pintu
Melapang rasa
Kobar api cinta
Komentar Terbaru