Skip to Content

# puisi

Langit Kelabu

1

Mengapa harus ada bintang yang jatuh

Segala permohonan beriring pada garis cahayanya yang lurus

Pohon dan rumput mengirim pesan padaku

Nyanyian Cinta Dan Kesunyian

1

Pada murung fajar satu nyanyian cinta

Tiba-tiba menggema dalam ruang sunyi pertapaanku

Bulir-bulir embun menghardik rerumputan liar yang tertidur dalam dadaku

Doa Malam hari

Pada lengkung langit yang hitam kulihat kedua bola matamu menyala

Bagai kunang-kunang yang terbang di sepanjang lorong sunyi

Detak jantungku memanggil-manggilmu

Kamar Langit yang Jingga

Di genangan matamu

Kulihat kupu-kupu menabur mimpi-mimpi malam

Bunga-bunga merah

Bercahaya pada lengkung bibirmu

Seperti halnya sihir

Ke Dunia yang Terjauh

Langit yang merah melengkung di bibirmu

Sayup-sayup suaramu mengepakkan sayap pada khayalan yang jauh

Dalam pikiranku

Siasat

Kau  lambungkan pikiranku ke angkasa

Lalu kau bidik aku yang menepi bagai burung

Di pelataran kebun

Suaramu adalah senapan paling senyap

Sajak Pengantin

Kubesuk kediamanmu

dengan pakaian putih-putih

lalu kaupun timbul, gemerlapan

dalam baju pengantin

masing-masing kita memendam debar

Pejantan

Gadis-gadis berpredikat manja

dan tidak berdaya

bergelantungan di lengan-lengan kuatnya

termakan manisan dan buaian

 

"Tuan !" hardiknya,

Cengkerama

Telah kulinting namamu

bertajuk-tajuk, bagai doa tanpa jeda

yang diisyaratkan seorang rahib

 

Nona ! desaknya,

Ziarah Bathin

Rembulan ikhlas

melukis indah

Wajah malam

Pulang sejenak

Menyusur relung

Mengetuk pintu

Melapang rasa

Kobar api cinta

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler