Skip to Content

# puisi

Sajak Pengantin

Kubesuk kediamanmu

dengan pakaian putih-putih

lalu kaupun timbul, gemerlapan

dalam baju pengantin

masing-masing kita memendam debar

Pejantan

Gadis-gadis berpredikat manja

dan tidak berdaya

bergelantungan di lengan-lengan kuatnya

termakan manisan dan buaian

 

"Tuan !" hardiknya,

Cengkerama

Telah kulinting namamu

bertajuk-tajuk, bagai doa tanpa jeda

yang diisyaratkan seorang rahib

 

Nona ! desaknya,

Ziarah Bathin

Rembulan ikhlas

melukis indah

Wajah malam

Pulang sejenak

Menyusur relung

Mengetuk pintu

Melapang rasa

Kobar api cinta

Deraian Rindu

Izinkan aku sendiri dalam sunyi
Mega terpanca pesona malam
Alangkah meriuhnya segenap dada

Aku masih belum mengerti
Kesenyawaan rasa dalam sanggul sanubari
Usang kepalang kurasa dini

Penantian Rindu

Gelap hati siapa kira
Menahan luka yang telah menganga
Mulut sembilu tiada bahasa
Hawa cinta tertelan nestapa

Aduh…
Mengapa pula engkau enggan menyapa
Kala nyatanya cinta ingin menannya

Lupa

Terkadang lupa katanya
Tapi lebih banyak lupa daripada ingat
Apalagi saat gembira

Kisruh Pemilu Negeriku Oleh: Nahwan Pasangio

Bulan Mulia Ramadhan

dikotori oleh kisruh pemilu

pengumuman KPU sebelum sahur

tak membuka hati pendukung Nol Dua

menerima hasil pengumuman

puisi edy soge ef er

Puisi-Puisi Edy Soge Ef Er*

DI KESUNYIAN ABAD INI

Di kesunyian abad ini

Aku belajar lebih tekun

Untuk berdamai dengan diri

puisi edy soge ef er

Puisi-Puisi  Edy Soge Ef Er*

 

PINUS

pada ladang embun hijau

dingin berkeriapan

dan di dadanya yang lapang

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler