Skip to Content

Abdillah Ryo

Tuhan Menahan Hujan

entah berapa lama harap menunggu gemuruh

 

kemarau memaksa kita keluar menangkap sunyi

saat angin kehilangan arah dan tak hinggap di hijau dedaun

 

Konspirasi

saatnya mengatur muslihat

dengan segenap siasat

untuk musuh yang katanya penjahat

 

tak perlu takut atau gentar berlari

lama ini dendam menari

Catatan Perih

Hempaskan saja semua sajak sunyi

Yang kita gores pada dindingdinding lelangit

 

Seperti kemarin saat mimpi terurai pagi

Voting

Mari selesaikan perdebatan panjang yang membunuh kemanusiaan kita

Segala ilmu tumpah tanpa sisa, mengalir dan perih diantara teriak

Kebenaran berada dalam ruang suara terbanyak

Doa

 

Jika esok datang menjejak

Ku mau tak lagi rindu

Pada debar yang menghentak

Sunyi ruang waktu

 

Tuhan,

Biarkan sepi

Stand Up Comedy

Cukup berdiri

Buat dunia tertawa

Biar kita senyawa

Dengan bahasa sendiri

 

Cukup tertawa

Biar dunia senyawa

 

Berontak Sendiri

Tiba Waktunya

Menabuh Mimpi Dengan Teriak               

Walau Kita Adalah Kumpulan Tanya

Ah !

 

Engkaukah lelaki

Berlari diujung pagi

Ketika mimpi tertinggal pada hangat segelas kopi    

 

Dan,

Seperti kemarin

Rindu

Akhirnya,

Kita harus pulang

Mengurai segala gelisah yang meruang

Diantara janji dan tanda tanya  

Analisa Ini Bukan Ilmu

 

Ini Adalah Logika Akhir

Analisa 1001 Data

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler