Skip to Content

Antologi Musafir: Titik Awal Cinta Kita

Orang Asing -bagi penyair-penyair muda dan mula-

salam puisi!!!

saat engkau baca tulisan ini camkanlah

jika aku hanyalah penikmat kata-kata

yang selalu angkat topi pada mereka

Dunia Imajiner

masih tentang dunia maya

yang kita sepakat menyebutnya puisi

tadi sore, dosen kita menyajikannya penuh

aroma pada baki sarat makna

Warna Puisi Kita

mengapa kau ragu pada puisi?

padahal puisi adalah belahan hati

padanya menggantung nurani

kaupun memujanya penuh pujapuji

 

SEUTAS TALI PENYAMBUNG - dari dan untuk penulis lepas-

...

ijinkan aku, menulis puisi,

meski pun dengan kata paling sederhana

meskipun dengan makna paling papa

meskipun dengan kiasan paling percuma

 

ijinkan aku,

menulis puisi,

meskipun setelahnya terpuruk dan

sakit hati

MELUKIS MIMPI [spesial tuk: para anjal di setiap sudut kota]

siapa melukis sepi?

hingga pemabuk lupa arak

hingga penyair lupa sajak

hingga pecinta lupa jarak

 

siapa memahat luka?

Untukmu Bidadari Bermata Jeli

aku tak tahu

apakah untuk mengenal cinta itu

masih dibutuhkan apresiasi

padahal telah datang banyak keterangan

dari segala penjuru langit dan bumi

Trilogi Puisi Cinta

/1/

SURAT CINTA

 

mengapa ada sepi, pada mata yang luka?

 

membaca surat cintamu

laksana nyalakan lentera saat gulita

Lanskap Cahaya, Catatan Kecil bagi Penyair

puisi ada pada tiap pemaknaan

yang mengantar kita pada tujuan

kejahatan dan juga kebaikan

 

puisi ada pada tiap perwatakan

Anak-Anak Waktu

demi namaMu yang terpahat pada

jarum jam panjang yang merayap

aku anak waktu

yang melesat dari busurMu

tiap ketiadaan kembali padaMu

 

Pisau, Sendok, dan Garpu

jika puisi adalah pisau tajam

maka nasib akan menjadi seonggok daging

yang bisa dicincang, kemudian diramu

jadi seporsi lezat makanan

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler