Skip to Content

bangts

Nantikan Sebuah Nisan

Kisut kulit membentang bumi

Nyaris enggan mengeja nafas

Sekian terlalui langit yang panjang

terhuyung sesekali angin menerpa

hati  batu gontai tetap melenggang

~

Kedip mata akrab dengan sebuah pusara

Kepala bertebar kapas duduk termenung

Menunggu saat jeda antara jiwa dan raga

Hanyalah asa menakar cita dan rasa

Untuk menancapkan tonggak dada

Teriak lantang sbagai torehan jejak

Rinduku Bersuar

Beliak surya terbitkan asa

Terbetik sukma barsitkan kata

Biar benak terapit beku

Takkan aral lepaskan hasrat

Tuk tingkap penat kalbu

~

Tiap hembus nafas dan kedip mata

Bak nadi terus berdetak

Dari ufuk masa pancar mentari

Hingga akhir kutub redupkan sinar

Rona rindu kian mengusik

Walau lidah liat terucap

embun sore

Lengang tiada selembar teriakkan angin

Muka kusut mewajahi bahana anganku

Menanti tetes demi tetes dari pucuk hijau daun

Hingga embun sore mengantar matahari pergi

Kan bersemedi menggauli layar malam usai senja

Tuk puaskan hasrat menumpahkan tinta sarat kasih  

~

Sekarat kumengejar arah arak awan berlari

Menggantang buah suratan senandung ladang

Bak kata-kata mutiara biru haru terbengkalai

Menguak bekunya  rima dingin,

Terserak sinar semburat ufuk barat

lelehan

pasrahlah bumi

lentang dan

tembusnya nikmati

belah terapit

sungai dalam

desahan angin

teriakan bara mentari

dekap mengerat

bersama gigil

malam

tanpa sucuil bulan

serabut ini

tuk bumi

buah akar ini

tuk selamu

muntah

tsunami

gempa

bersama

Usai

terpasak

memasak

seringai

jeda

baku

usapi

keringi

peluh

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta…

Maaf karya ini bukan milik pribadi, saya...tapi karena aku suka sengaja aku simpan dokumen ini di sini. munkin juga teman2 yg belum baca bisa membacanya.

 

Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirah barang sekejap, Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada
lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri Anda barangkali belum benar benar menemukan kesegarannya.
Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian,
sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri Anda pula yang harus
mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang Anda pikirkan tenang dia? Masihkah Anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang sama. Anda menuntut dia untuk nenjadi istri
yang penuh perhatian, santun dalam bicara, lulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi
dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak Anda membiarkan istri kita membentak anak-anak dengan mata membelalak. Tidak. Saya hanya
ingin mengajak Anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang
lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita menjerit karena cubitannva yanq bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada Anda.

Sementara gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar,
atau ia tak pernah Anda akui keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak. Jangankan istri kita yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi Saw. tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar api kecemburuan. Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi ‘Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.

Alhasil, ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh,
maka bukan hanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain.

Ada kehangatan yang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari, Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu
tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang.

Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun ia.

Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi
mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut.
Karenanya, marilah kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika
perjalanan waktu telah melewati tengah malam, pandanglah istri Anda yang terbaring letih itu. lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedar Untuk menqucap terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata.Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jikadi saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.

Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, “Ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?”

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau kita terlibat dengan pekerjaan di dapur, rnemandikan anak,
atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly; tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang kita lakukan. Kita tidak akan mendapati amal-amal kita saat berjumpa
dengan Allah di yaumil-kiyamah.

Alaakullihal, apa yang ingin Anda lakukan, terserah Anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih.

Semoga dengan kerelaan kita untuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes dari kedua kelopaknya. Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga baginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang kita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita sebagaimana Bunda ‘Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya,
Rasulullah Saw., “Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku.”

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.

Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan, Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu.

Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang istri
kita. “Wahai manusia,sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah,”kata Rasulullah Saw. melanjutkan, ‘kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah.

Takutlah lepada Allah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik. “ TETAP SEMANGAT.”

 

by irhanurul

aku bukan...

aku bukan penentang jahanam juga bukan setan jalang   aku bukan penentang neraka juga bukan iblis malang   aku bukan penghuni sorga juga bukan butiran malang

“Aku bukan Adam , tapi Aku tetap mencarimu”

si mungil berwajah manis

berkulit merah kebiruan

bulu dijidatmu bertebaran.

terurai panjang rambutmu

 

ramping,

kuning kehijauan kulitnya

jidat penuh bertebaran bulu

 

ramping tinggi

kuning dan hitampun tidak

rambut keras

 

ramping tinggi semampai

manis dan bermata tajam

leher jenjang

kaki meruncing kebawah

 

tubuhkecil pendek

kaki meruncing ke bawah

langsing bagai merpati

mata manis tajam

ramut berombak

 

berkulit kuning

padat berisi tubuhnya

tajam matanya

payudara besar

rambut panjang dan lebat

 

kuning kehijauan kulitmu

tubuh kecil ramping

mukanya bercahaya

jidad tumbuh bulu lebat

 

kuning dan hitampun tidak

ramping

muka agak kuning

kaki runcing kebawah

 

badan kecil

kulit kuning dan hitampun tidak

muka agak kebiruan

tumbuh bulu disekitar jidadnya

 

badan tinggi langsing

muka agak kemerahan

rambut keras

“Kala hati terluka”

Kukejar malam, akan kupotong gelapmu menjadi darah muntahan cahaya pagi   *  

Pesan Gila

kenapa hanya kau peluk bulan itu tak kau cumbui saja tak kau perkosa saja sebelum saat sesudah tiba purnama cengkerama pelaminan atau, langkah mengejar kilat memenggal malam biarkan setetes bening tak kan membekas

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler