Skip to Content

bangts

Asa Terpuruk

untaian indah kata yang tersusun
hiasi ruang imajinasimu
slalu...dan slalu terinspirasi tanpa ampun
sendu, merdu...menggebu

_

 

sendu tak mampu mengayuh awan
merdu mendayu hanya membuat rindu
teriak menggebu hasrat tertahan
ketika khayal api menderu cumbu

Gambaran Zaman

Batang mengurat membentang

Dada jilati kemesuman zaman

Liur jinak melumuri bibir hitam

Ronta-ronta hiasi aroma keringat

*

Wuih........! Gambaran Zaman

Musnah Sakral Hubungan

Menggilas kehormatan 

Dengan Roda Kesombongan

*

Kapan lalu zaman ini

Memoles hitam jadi putih

Yang akan tebar kebajikkan

Di jalan ini  bertopang generasi

Angkara Bisu

Gelegak nafas benturkan jiwa

Koyak sembilu hati tersayat

Membuncah letupan murka

Kobar perih nan sendu haru

Gulirkan tetesan bening tersekat

Redamkan pilu mencacah luka

Hingga dendam tersibak kelam

Tanda Tanda Tanya

Tanya Tanda Tanya

 

Dimana ?

 

Surga,

Neraka

Untuk siapa ?

Dimana ?

Penciptanya ?

 

 

~o0o~

---------------------------------------------------------------

 

Surga Di Telapak Kaki Ibu ?!

 

ibu tergantung

ubun-ubun mencium bumi

panas menjilat hingga permukaan langit

tiada, tiada

arang,

debu,

putih,

hitam

dipeluk bayu

ning

?

 

 

~o0o~

----------------------------------------------------------------

 

Jawab Pertanyaanku, Wahai Malaikatku

Akhir perjalanan

puntung nafas tinggal sedepa

sesak meneror asupan hawa

belenggu dengki kian bersemayam

~

coretan tapak-tapak langkah jalan

seakan tuntas memaksa kebatas titik

sisa yang tak mampu lagi terselesaikan

sampai batas bersujud usia

Sebuah Tanya

tertindas angin air mata darah meleleh

saat sangkakala gelak senyum terbahak

desiran leceh kian membuat dada dahaga

dari segala sengat mayat-mayat durhaka

~

kemana akan menimang neraka maya

bagai renda dari hujat kelambu kafan

kalau nafas sudah di luar dinding raga

rukuklah agar hati dan isi kepala setara

ini bukan puisi seperti yang kau kira

kepala sarat akan sampah, selalu sembunyi berkelit ditulang ekor

otak impoten teriak lantang seakan tak berbudi

mata mesum gairah akan hak sesama

leher jangkung gila sebutan

pundak amanah pemikul dosa

dada busung lambang keangkuhan

perut membuncit kenyang upeti

paha pengumbar nafsu keduniawian

kaki penginjak bumi tak berdaya, penghilang jejak

kuku-kuku kaki dan tangan cakar mempertahankan bukan tanah warisan

 

jeritkan dalam kesudraan

Kursi

Itu kemarin, kursi masih diam

 

Sekarang setelah ada kau

Selalu bergoyang-goyang

Menengadah lalu menunduk

 

Tahukah kau…

Kursi itu penuh bangsat

Tempat tikus buncit

Taring atasnya ompong

Taring bawahnya tajam

 

Tahukah kau…

Walau aku katakan singgasana

Raga Tak Berjiwa

Terkapar hingga caci mengalir

tergolek dera ragapun tak bedaya

Petani Usang

Siang tegak lurus penuh peluh

Enggah nafas lalu lalang

Demi sesuap dan seteguk

Impas tulang belulang kering

Kulit kerut mengalur

Sungai keringat kehulu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler