Skip to Content

Koleksi

PUISI-PUISI SINDHUNATA

WAK DULJANGKEP

Niatku mau nggendhong

menggendong rumahnya Semar Boyong

Aku menabur dengan dukacita

aku menuai dengan sukacita

 

Niatku mau lelaku

Wak Duljangkep ngelmu-ku

Dul itu si Dul

artinya: jumendhul, lahir, muncul

PUISI-PUISI SAUT SITUMORANG

TENTANG SAUT SITUMORANG

PUISI-PUISI SAPARDI DJOKO DAMONO

SONET: Y

Walau kita sering bertemu
Di antara orang-orang melawat ke kubur itu
Di sela-sela suara biru
Bencah-bencah kelabu dan ungu
Walau kau sering kukenang
Di antara kata-kata yang lama t’lah hilang
Terkunci dalam bayang-bayang
Dendam remang
Walau aku sering kau sapa

PUISI-PUISI SANUSI PANE

Lahir 14 November 1905 di Muarasipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, meninggal dunia 2 Januari 1968 di Jakarta.

Dia pernah bekerja sebagai redaktur Balai Pustaka, tapi lebih banyak aktif dalam lapangan pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah kebangsaan. Dia pun banyak bergerak di lapangan jurnalistik. Dia memimpin majalah Timbul edisi bahasa Indonesia, 1932-1933.

PUISI-PUISI RUSTAM EFFENDI

Lahir 13 Mei 1902 di Padang, Sumatera Barat, meninggal 24 Mei 1979 di Jakarta. Pendidikannya: Latihan Perguruan di Bukittinggi dan Bandung. Dia bekerja menjadi guru, tapi tak lama kemudian terjun ke lapangan kebudayaan dan politik. Setelah adanya suatu peristiwa 1926-1927, dia meninggalkan Indonesia dan pergi ke Belanda. Hingga setelah Perang Dunia II, dia bekerja di sana.

PUISI-PUISI RIKI DHAMPARAN PUTRA

NYEPI

Kukuuuruuyuuuuuuk

1998

 

 

PANTAI DEMI PANTAI

lapak-lapak rinduku

buyar

  di tepi kanal

ketika di bawah debur lampu

aku melihatmu pamit

dari pucuk-pucuk kirkit

yang melambai

dengan penuh sesal

seperti engkaulah pantai

PUISI-PUISI RIDA K LIAMSI

KELEKATU

Kepada : Thab

 

Ada ketika kita menjadi seperti kelekatu

Terbang dari lampu ke lampu

Dari pintu ke pintu

Dan akhirnya terdampar di bawah bangku

Tapi tak ada yang menyapa

Tak ada yang bertanya

Kesepian seperti degup maut yang berdetak di ujung

stateskop

PUISI-PUISI RAYANI SRIWIDODO

PERCAKAPAN HAWA DAN MARIA

Tangkaplah cahaya dari Timur

yang tak hanya menerangi sekelompok gua

perkampungan orang-orang tertutup

 

Tangkaplah cahaya dari Timur

saat sebelum meleleh jadi kurun-kurun peradaban

yang telah membelukar dengan kegelapan

yang ditimbulkan bayang-bayangnya sendiri

PUISI-PUISI RAUDAL TANJUNG BANUA

AYAH DAN BURUNG-BURUNG

aku terbayang ayah yang melangkah di pematang

sawah kenangan. sesekali langkahnya tertegun

ngungun bersama embun. kadang ayah

bagai orang-orangan dari jerami

di tengah menguning padi. kusentakkan tali rindu

di antara kami. maka tersintaklah ayah

bersama riuh burung-burung yang berlepasan

PUISI-PUISI RAMADHAN KH

PEMBAKARAN

1
Pacar!
Coklat matamu subur,
Coklat darah tanah Cianjur.

Tapi pacar!
Yang meneteskan air hujan
di bawah alismu hitam,
hanya kedua molek tanganmu
dan aku dengan mesra dibalur madu.

Dan pacar!
Bulan perak telah bertukar bara api.
Dan aku dan aku lagi

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler