Skip to Content

Kritik

Pasar Malam

 

dahulu ... cahayamu terang

dahulu ... keramaianmu dirindukan

dahulu ... aneka jajananmu menggiurkan

dahulu ... permainanmu menyenangkan

 

lihatlah kini ... cahayamu tak lagi memancar

tengoklah kini ... keramaianmu diabaikan

rasakanlah kini ... jajananmu tak lagi menarik perhatian

WARUNG DEMOKRASI

WARUNG DEMOKRASI

Oleh: Emil. E. Elip

 

Di pojok negeri antah berantah

Ada warung jualan demokrasi:

T A N A H L I A T

Serakah kian merekah

Tamak kian merakus

Mewahpun serasa kurang megah

Nurani tak lagi peka hangus merangus

 

Hantu berkoalisi diatas meja

Bermain dibalik layar

Permainan yang memukau antara si dalang dan para wayang yang memainkan perananya dibalik layar. Saling serang antar wayang dengan perananya yang berbeda-beda namun saling membohongi para penonton di depan layar.

KINI, KRITIK KRITIKUS SASTRA SUMUT

Oleh: Mihar Harahap
Sumber: Harian Analisa, 4 Nov 2012

PUISI F. RAHARDI; SEBUAH KRITIK

Seorang penyair muda yang produktif, F. Rahardi memang cukup menarik untuk disimak kreativitasnya (Suara Merdeka, 27 Desember 1991). Telah lahir beberapa buku kumpulan puisinya yang mengalir begitu cepatnya seperti Catatan Harian Seorang Koruptor, Silsilah Garong, dan Tuyul.

KRITIK “SAKIT” SASTRA INDONESIA

Jurnal Kebudayaan The Sandour edisi III 2008
Oleh: LIZA WAHYUNINTO

DICARI: KRITIK(US) SASTRA INDONESIA

oleh SAUT SITUMORANG

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler