Skip to Content

Nyanyian Indonesiaku

GURU DAN SEKOLAHKU

Gedung tua itu telah muram diterpa zaman

Akan tetapi belum lepas dari sosok dirimu

 

Dari sekolah yang ku tempuh dahulu

SANG PRESIDEN

Saat perubahan dan kebebasan terasa kehilangan arah

dan kita tidak melihat gelombang kemajuan di negri ini

kecuali kemandegan, kebusukan, dan kekacauan di sana-sini

GENDERANG PERANG

Genderang perang telah ditabuh

Penari topeng meliuk-liuk dengan lincahnya

Sang sutradara matanya awas memandang

Siapakah yang ikutan menari dalam iramanya?

SEINDAH MIMPI DI SIANG BOLONG

Kebijakan dan burung-burung berkicauan

Menabur kata-kata di sawah kita yang gersang

Pemimpin bermimpi rakyat akan panen raya musim depan

KATA-KATA

Aku tak ingin berkata banyak denganmu

Karena engkau gudang kata, punya banyak kata-kata

Namun harus kutegaskan kata-kataku untukmu

ANGIN PERUBAHAN

Angin perubahan berhembus kencang

sewaktu-waktu dapat menghadirkan awan gelap

petir dan hujan; terasa hawanya

dunia buas dengan mata gelap kebencian

PENGUASA AGUNG

Aku berdiri di depan sebuah gerbang masa lalu

menyaksikanmu berdiri sebagai sang penguasa agung

engkau tampil dengan segala atribut kebesaranmu

POLITIKUS BUSUK

Wahai para pemimpin negri, wahai para negarawan, wahai para politikus busuk

lelah kami dengan hingar-bingar politik di negri ini, lelah lahir dan bathin

Tikus Kecil Bermata Liar

Engkau datang dari kemustahilan kata-kata

dari tumpukan sampah yang berbau menyengat

dari sudut-sudut kumuh metropolitan yang garang

Republik Kata

Kata-katamu tumbuh di dalam hati dan pikiran

terpompakan oleh jantung mengalir ke mata, bibir, dan mulut

jadilah sebuah ucapan darimu, sebuah janji, sebuah pencerahan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler