Skip to Content

puisi cinta kehidupan

BELAJAR MENGAJI PADA TAKDIR BUMI

Jika berdengung suling panjang pada pukul 6 pagi

aku bergegas mandi, kemudian berjalan menuju ke sekolah

setiap kali melewati puncak bukit itu aku selalu berhenti sejenak

PENGEMBARA OH PENGEMBARA

Kau seorang pengembara, hamba yang selalu mencari

hidupmu berjalan dari buaian hingga ke liang kubur

ada banyak arah jalan yang dapat kau tempuh

ALAM BERSENANDUNG: MURAI BATU MENATAPKU CURIGA

Di awal musim penghujan, suasana perkebunan sawit menghijau indah

rerumputan rebah di jalan setapak tampak mulai tumbuh berdiri

MENCIPTA

Malam panjang remang-remang

Sebuah syair kutuliskan untukmu

 

Seluruh perasaanku tercurah bagai hujan

Bait per baitnya kutuliskan dengan hati terbuka

PINTUMU

Pintumu senantiasa terbuka, hanya dengan satu seruan

di depannya ada jaring penghalang serangga yang ingin masuk

 

Siang hari, ribuan kumbang mendatanginya

SINERGI KEHIDUPAN

Sebuah makna lahir karena adanya perbedaan dan harapan

ia hanya dapat terlihat ketika diri dalam keadaan jernih hati dan pikiran

RUANG YANG KUKENAL

Ketika aku masih kecil, siang hari seusai jam sekolah

ku habiskan jam-jam riang, bermain bersama teman-teman

 

LANGIT MERAH JINGGA DI ATAS TALANG UBI

Dulu, saat pagi merekah 

ku lihat langit merah jingga di atas talang ubi

kutilang dan merba berkicau riang dari pohon ke pohon

PENDOPO

Ku kenang jalan setapak masa silam

Ku patahkan reranting rimbun penutup kenangan

Ku dengar bisik-bisik di hati yang dahaga merindukanmu

Jiwa Penyair

Tercipta puisi karena cinta dan keindahan

menggores pena karena arahan hatimu

dalam gulungan ombak keduanya menyatu

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler