Skip to Content

puisi edi sst

[Puisi Gurun] Mawar di Pintu Gurun

 

Mawar Ungu di Pintu Gurun

oleh edi sst

 

 

Ketuk-ketuklah pintu itu

Mabuk Cintamu

[Haiku] Mabuk Cintamu
oleh edi sst

 

Pendar sinar-Mu
Menembus luka biru
Tulang-tulangku

Kimya, Batu Gurun Itu Tak Setegar Dirimu

Kimya, Batu Gurun Itu Tak Setegar Dirimu*
oleh : edi sst


Angin Alif-Mu Menghujam-hujam

 

Angin Alif-Mu Menghujam-hujam

 

Angin alif-Mu menghujam-hujam

Menyayat kulit waktu yang terbenam

Catatan Bulan Hitam

 

Catatan Bulan Hitam

 

Lihatlah kayu-kayu pagar itu hangus

Air kering dan sinar bulan pun padam

Menatahkan kelam begitu dalam

Sajak-sajak Anggur

 

Sajak Anggur  1

 

Ada yang bernyanyi dalam sunyi

Melihat hamparan gurun kering tubuhmu

Kembali Kurintihkan

Kembali Kurintihkan

 

Telah kau patahkan ranting kering yang menusuk bulan

Gumpalan asap di perbukitan pun jadi kalimat berkepulan

Di Bola Matamu Menyala Api

Di Bola Matamu Menyala Api

puisi edi sst

 

Tubuh Sinta terlontar dalam api

Tak ada onggokan abu. Hilang sudah

Mengapa Kau Cari Rembulan?

 

Mengapa Kau Cari Rembulan?

 

Pucuk-pucuk rumputan telah berembun

Setelah lusuh tertindih rintih wanita jalang

Di Meja Perjamuan

 

Di Meja Perjamuan

 

Tiang-tiang penyangga itu kini hilang

Sepasang tangan leli kemarin mengambilnya

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler