bila kembang-kembang tak lagi rajin berbunga
dan meluruhkan daun-daunnya
jangan segera kau anggap ia tak akrab lagi
dan enggan untuk menemani
hari ini kita kembali belajar menahan diri
kita sama-sama menjaga kehormatan diri
gejolak hati yang masih begitu bergemuruh
kita genggam erat dan sembunyikan
kembali kita menelusuri jalan yang telah kita lalui
untuk menemukan kembali keteduhan
kembali kita siram benih yang telah kita tanam
siapa tahu akan tumbuh kembali
ingin kugoreskan ujung pena di atas kertas putih
tapi ternyata aku tak sanggup lagi menggoreskannya
bukan karena jemariku yang lunglai
ingin kusapa dikau disela kepenatan hidupku
sebagai uluran tangan ketika engkau terus memanggilku
namun tirai yang pernah kau buka
perlahan engkau tutup kembali
meski baru beberapa kata dikau membuka diri
sebanarnya aku cukup mengerti dan mampu merasa
akupun tak begitu peduli
apakah untaian kata itu sebuah kejujuran
begitu menggebunya dikau untuk berkencan dalam maya
beberapa menit usai kita berpindah dari massager ke wa
dikau seperti begitu kehausan di bawah teriknya matahari
ada yang masih tersimpan dan masih terus kusimpan
yang belum sanggup kututurkan dengan kata-kata
atau mungkin tak akan kututurkan dengan kata-kata
jelang tengah malam dua lima juni dua dua
diantara kepenatan jalan pikiranku
kucoba membuka jendela kehidupan dunia maya
untuk sekedar menghirup kesegaran angin
Komentar Terbaru