Skip to Content

Puisi Kehidupan

SURBAN SUCI

Kuselendangkan  surban putih
ditubuhmu daun daun rimbun jiwaku
secahaya bulan
seterang bintang
aku datang untuk masa depan
kebahagiaan hatimu
bintang kejora aku malammu
seputih surban
sebening air

kuikat jiwamu dalam doa-doa berantai
selimut malam jubah kebesaran
ditangkai hatiku kau rembulan
seterang cahaya
semembara dahaga

TAHUN BARU

tahun baru

apa yang baru

hanya suara gaduh

bersiliweran di langit maya

ceritra tentang

terompet penista agama

penyembah berhala

Sebutir Pasir

Sebutir Pasir

HUJAN DATANG BANJIR PUN DATANG

hujan datang banjir pun datang

burung burung berhenti berkoar

diatas hutan yang terbakar

 

sekejap asap menghilang

diganti kabut gelap

Intro

Hari ini saya mulai melukis kembali

karena lukisan lama telah rusak oleh ego sendiri

POLUSI

ini bukan dongeng dari negeri berasap

dan tukang sulap yang kepalanya ikut berasap

tapi cerita yang nyata tentang anak negeri

yang sesak nafas setiap saat

Tiwikrama

TIWIKRAMA

—Buat Bunda Savira

 

Mendengar ekatantri di udara

serta gesekan daun-daun padi

Topeng

Sayang sekali aku bukanlah sosok yang ada di fikiranmu
Kau terlalu baik
hingga bayanganku pun bukan lagi seperti wujudku
tapi maafkan aku yang terlatih untuk masa bodoh

SEORANG LELAKI PENGEMBARA

ditinggalkannya kekasih di ujung waktu
mengembara lelaki mengitari waktu
tak ada lagi tempat berdiam
menghindari sengat cahaya matahari
dibiarkan pula dingin udara menusuk ngilu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler