Skip to Content

Puisi Kehidupan

PENGEJAR ANGIN

Geliat kelebat pengejar angin

dibulan bumi basah di penghujung desember

memaku awan mendung berarak hingga lumpuh

menjatuhkan butir-butir hujannya di pagi hari

IBU

O Ibu

kutemukan cinta

didalam sorot matamu

disegala perhatianmu

pada sayang dan juga amarahmu

 

telah kau tanami pohon cinta di sorga

KATA-KATA CINTA

Kutemukan kata-kata cinta

di atas hamparan malam

lembaran kertas lusuh

tanpa baris dan garis batas

 

Kutemukan kata-kata cinta

SEDESAH NAFAS

Sedesah nafas terasa tak berarti bagimu

ketika engkau tengah hidup dimabuk dunia

melihat hidup laksana lautan luas tak bertepi

AIR MATA DUNIA

Hujan oh hujan

Adakah dingin yang lebih dingin ketimbang dinginmu?

Adakah basah yang lebih basah ketimbang basahmu?

Tubuhku menggigil dan beku dalam rinaimu

KESOMBONGAN

bagaikan sebuah tembok

kesombonganmu itu berdiri angkuh

menatap kaku pada kehidupan

 

apa pun yang kau sombongkan:

ilmu, pengalaman, atau senioritas

MAWARMU PENUH DURI

duri dari sekuntum mawarmu

menyemai bara api pada ilalang hidupku

menghidupkan endapan luka dalam hatiku

 

aku mencintaimu, apa adanya

SUNYI

Sunyi ini begitu terasa

detik-detik waktu berdetak menyiksa

bagai angin senja yang bernyanyi pilu

bagai mendung yang menutupi langit biru

 

Putri Buang

Putri Buang

Karya : Oyok Yobi Sopian

 

Kini tubuhku tak lagi mungil

Kini kaki mungilku kekar dan perkasa

Pikiran

31-10-2014

ketika cahaya menghilang
mentari redup telah dari sang surya
rembulan pun tak lagi sinar di pancarkan
yang terlihat hanyalah petang berkumandang

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler