Skip to Content

Puisi Kehidupan

Jangan Paksa Aku

jangan paksa aku menghentikan langkahku

setelah aku melangkah dan menghayati langkah ini

meskipun semula aku enggan melangkah

dan aku begitu tidak yakin bisa melangkah

Antrian Panjang

ribuan manusia berjajar berdesakan

menunggu giliran jatah kehidupan

tak ada yang bisa mengalah

Untaian Buat Ibu

ketika aku lahir ayahku tiada menungguimu

engkau berbaring di atas tikar dan satu bantal

dengan seorang dukun menunggui

kini ia seperti telah mati

berpuluh-puluh tahun ia mengais rezeki di sini

di terminal ini

sejak anak-anaknya masih bayi

hingga anak-anaknya menggendong bayi

HIDUP (IV)

HIDUP (IV) 

: Bunga kasih

Oleh: Gerobakata Kenarock

 

Biarlah langit malam ini menjadi hitam

Tanpa ada kilau bintang maupun bulan

HIDUP (III)

HIDUP (III)

: Perempuanku

Oleh: Gerobakata Kenarock

 

Basuhlah dengan perlahan tangan dan wajah

meski ditengah dingin menggigit kulit

HIDUP (II)

HIDUP (II) 

: Basuh lukamu

Oleh: Gerobakata Kenarock

 

Andai saja kita bisa memilih titah hidup

tentu akan dapat mendahului sesal

HIDUP (I)

HIDUP (I) 

: Lentera, Jiwa, Cinta dan Kamu

Oleh: Gerobakata Kenarock

 

bila aku nyalakan lentera

dipekat malam

rona senja akan datang

KISAH LAMPAU

Telaga telah mengering
Menyapa kegersangan di balik tumpukan dedaunan kering
Asap membumbung menemani petani tua mengamuk hutan di perbukitan gersang

BULAN

Sayang tak bergeming

Bersembunyi meluruh di kandang ubun ubun

Menyeruak di waktu waktu surya meredup

Tinggallah pena satu bait kata tak tersampaikan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler