Mungkin kalian orang pintar Tapi kalian sangat bodoh, Jika kalian merasa pintar
Mungkin kalian orang hebat Tapi pantas di sebut pecundang karena mau enaknya sendiri
Mazmur bagimu membubung
meninggikan dirimu mengatasi langit
di ruang berpintu kaca ini
kemuliaanmu mengatasi bumi
seberkas kipasan angin
meniup tengkuk
Masih pedih mengenangmu
lama tidak bersua
matahari telah lewat sepenggalah
angin turun mengayun
daun-daun cemara
Aku membiarkannya selalu teringat
mengucapkan namanya di luar kepala
merawatnya sambil mencabik-cabik hari
lalu kita mewarnai senja dengan
derai tawa dan
Dinding kokoh berwarna dingin
dengan baris ornamen kayu
lampu-lampu etalase
yang setia nyala
rak-rak dan kaca-kaca besar
dan sepatu-sepatu
Kataku tidak...
bukan berarti tidak ada cinta
kataku tidak...
bukan berarti tidak suka
bukan berarti tidak ingin lagi
Abdi menghantar hati
membawa jiwa
menabur doa
Benarkah hati
sungguh terarah?
bukan terpukau
status sosial
Tangis dewa jatuh
membasahi tubuh bumi
yang panas...
membangunkan semut
yang tidur...
setelah jam kerjanya
yang panjang...
hari ini
Aku rindu kau, Kawan
bersama melintasi malam
menemani Ibu Bulan
dengan baris-baris puisi
yang engkau lemparkan
dan kutangkap
dengan satu senyuman
Kerikil berdebu
yang kuayun pagi ini
gemerisik berbunyi
di bawah alas kaki
meninggalkan debu
beterbangan
yang mengikutinya
Komentar Terbaru