Skip to Content

puisi kritik dan renungan

NONA

 

Nona

begitu cantik paras nona

dengan tulang tersusun rapi

terselimuti daging bagai harmoni

 

Nona

kau adalah sumbu peradaban

SI RAJA MEONG

Singa ompong, si raja meong

mengeong seperti kucing garong

melolong seperti anjing gosong

 

Sekarang zaman sudah berubah, tuan

WAJAH KITA

Pesta demokrasi kita

adalah pesta jual-beli suara

adalah pesta bagi-bagi kursi dan meja

 

Pesta demokrasi kita

CERITRA TENTANG KARUN

maka inilah ceritra tentang karun

yang memiliki berkotak kotak berlian

berlipat lipat duit

berbatang batang emas

disimpan dalam karung

di negeri seberang

Sayap Keheningan

Wahai penari topeng

menari dan menyanyilah dengan irama suara hatimu

ikuti gendang dan seruling yang berkumandang

tatap wajah-wajah yang ada di sekelilingmu

BUNGLON

Bunglon, sang penyamar hati di pohon kekuasaan

pada warna siapa yang berkuasa ia 'kan menyesuaikan warna diri

Siang Di Sisi Jalan Arteri Kota

Siang itu di sisi sebuah jalan arteri kota

Berdiri seorang laki-laki yang penampilannya kumuh, seperti kurang waras

Belalang Kadung

Belalang kadung tekun berdo'a

matanya menatap langit, menatap dedaunan

merayu-rayu awan, memuji hutan dan pepohonan

khawatir kemarau 'kan terus berkepanjangan

Air Mata Buaya

Air mata buaya adalah cerita rakyat

cerita hati soal yang mengingat dan diingat

jatuh berlimpah ketika terjadi musibah dan banjir dahsyat

JAS MERAH

Jakarta, 21 Mei 1998

 

Catatlah olehmu wahai sejarawan bangsa

bahwa hari ini adalah hari yang membahagiakan 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler