Di bawah siraman hujan yang tengah melanda
ribuan buruh turun ke jalanan, demo buruh
menuntut kenaikan upah untuk hidup layak
Aku lah si tangan besi
Mataku satelit, tatapku bengis
Liur dan lidahku api
Tidak mengenal tangis
Aku ingin samakan engkau dengan gurita
Dengan penghisap rupa bulatan-bulatan,
Engkau bergerak lalu menangkap buruan
Wahai penguasa negri
anak-anak bangsa adalah kehidupan di masa mendatang
mereka dilahirkan dalam situasi dan kondisi pembangunan nasional
Aku akan menggantungmu
di puncak Tugu Monumen Nasional
Karena engkau sendiri yang berjanji
bila terbukti korupsi
Legenda cerdas menentang emosi dengan nalar,
bersembunyi misi besar
maha guru, pemikir lincah, peran berlimpah
terus diburu dan tak tentu rimbanya,
And here we stand to watch the theatrical life
That completely dark to be touched by heart
There’s no home for sincerity to survive
We screamed on the equator so hard
Moral.. Emosi..
Di atas aspal panas
Teriakan kejujuran di bawah terik surya
Tidak lebih panas dari kemarahan
yang hanguskan tubuh
Komentar Terbaru