Skip to Content

puisi sufi

Keberadaan Tuhan

Dari penjuru manapun
Dari Atas langit ke tujuh hingga dasar bumi
Bahkan tempat yang tak kasat mata
Keberadaan Tuhan itu sampai meliputi segalanya

Wajah (Tuhan)

Semua yang ada adalah Dia

Realitas tunggal keapaanNya

Soreku

Soreku

Oleh:Ervi Aisyi Mundiri

Tak sering kupandang sore ini

AKU KETUK JENDELAMU

Assalamu'alaikum....Assalamu'alaikum ..Assalamu'alaikum Wr Wb.

Ma'afku mengikuti isyarat jengah sungkanku dlm jendelamu,

Kuketuk, kulongok intai dengan harap kubisa memahamimu,

Introvert

Syahdan bertemulah seorang pertapa dan seorang kembara
yang berkelana dari kepala ke kepala, dari fikir ke fikir,
dari angan ke angan, dari mimpi ke mimpi, dari obsesi ke obsesi,

AKU MENGINTAINYA

aku mengintainya pada tiap kerlip bintang

pada kemilau cahaya rembulan

pada gelap dan kesunyian

hingga aku mematung dalam gematar dahaga rinduku

 

Cinta: Rabiah

Aku mencintaiMu dengan dua cinta

Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu

Cinta karena diriku

Adalah keadaanku senantiasa mengingatMu

Cinta karena diriMu

Adalah keadaanMu mengungkapkan tabir hingga Engkau kulihat

Baik untuk ini maupun untuk itu pujian bukanlah bagiku

BagiMulah pujian untuk kesemuanya

Puisi Sufi, Puisi Kesunyian

Puisi Sufi, Puisi Kesunyian

sastra-indonesia.com - "Apa perlunya teriakan bagi yang mampu mendengar bisikan" (Jalaluddin Rumi). ”Yang Mengenal Dirinya Yang Mengenal Tuhannya” (terj. dari Fihi ma Fihi oleh Anwar Kholid).

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler