Kaukah itu
Yang menyapa?
Kerlip bintang
Di terang cahya
Awan putih
Di cerah mega
Meski mendamba
Seperti sudahsudah
Ramadhan berlalu begitu saja
Seribu rasa di detik jam hari dan malammu
Hanya penghilang lapardahaga
Telah kudengar khutbah Nabi
Sunyi lebur di teduh Direngkuh bulan wulan Merindu sungguh Keribaan mengalir penuh ampunan
Beriak kata tersesat terangkai Ini teriak tubuh di kolam keruh Aku rindu ramadhan penuh
Dari penjuru manapun Dari Atas langit ke tujuh hingga dasar bumi Bahkan tempat yang tak kasat mata Keberadaan Tuhan itu sampai meliputi segalanya
Anganku berjalan jauh merasuki kesibukan di bulan suci ramadhan
menggali makna penggemblengan jiwa rohaniah didalamnya
Aku terdampar di rawa-rawa sunyi tak berpenghuni
dimana kesunyiannya tak lagi mengalunkan ombak resah
sejauh mata memandang terlihat rerumputan menghijau
O mawar, tajam duri-durimu
terluka sungguh terluka jiwaku
lihatlah yang tergenang, darahku
bagai api menyala ia membakar
Kulepas segumpal resah ke udara langit kebebasanku
sembari bersandar pada dinding malam yang membeku
dihadapan wajah rembulan kubiarkan khayal berlalu
Bila cinta itu melukaimu
maka patahkan duri-durinya
niscaya ia akan bertanya:
"siapa yang akan ia cintai?"
Komentar Terbaru