Skip to Content

puisi sunyi

ANAKANDA SEPI [versi bahasa Indonesia, Bali, dan Mandarin]

ANAKANDA SEPI

(sajak kebaktian)

Anakanda puan ada padaku.

Di mana? — Kan sini, kan situ.

Berapa umur? — Kurun-kurun.

Siapa sebutan? — (kesepian)

Hening

Jangan berisik
Aku tak ingin diusik
Beri aku tempat
Untuk mengukir rasa yang tepat

Sediakan waktu sejenak
Agar prosesnya lebih enak
Biarkan angin menemaniku

Puisi

Sunyi

Takdir Cinta & Jodoh Yang Tertukar

Angin malam merasuki tubuh sepasang cinta.
Enggan berhenti bercumbu sampai basah.
Tak beranjak yang lain itu menumpang
dunianya.

" Daun-daun Puisi2 ". (part 2)

Dan segera..
Setiap benih kata dalam kepala, aku tanam pada kertas-kertas putih

Ini pagi mencampakkan segala riuh tentang jejak langkah yang terus menderap, juga rindu yang kian gaduh

" Syair Kematian Sri Sudarsini "

Sekira lama dedaun kering jatuh meminta
Tunggulah berserak di muka tak dalam
Dapatkah meminta selain muka, dijatuhi daun-daun kering
Mengadah tangan tadah dalam mendoa tiba

Sunyi Bernyanyi

Sepagi ini kenari mari bersiul berdendang
Tak sepagi putri malam dibalik cahya
Jam seraya detiknya berdenting manis manja untukku
Biasanya aku termangu patung bisu

Kabar Burung Untuk Cinta

Sinarmu cinta membasuh jiwa, inilah teduh yang aku tunggu.

Keringat madu berleleran, dari tubuh gemetar aku punya.

Di depan, bunganya indah harum menawan.

Gadang Kadang-Kadang

Waktu pukul sunyi keras-keras
Bilang-bilang kalau sudah larut malam
Detik menitik sejam lewat genapnya
berulang-ulang usang aku dengar

Berisik..

Aku gadang kadang-kadang

Hujan, Sunyi & Cinta

Sekali syair saja, aku ingin kata terindah
darimu jatuh ke dalam sunyiku.

Seperti kata awan kelabu kepada bunga layu dijatuhkannya rintik-rintik hujan.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler