Larik tarik malam Sengau paruh bulan berkicau Riak kering bulan samar-samar
Siapa Chairil Anwar? Berkelit kata mengunyah ludah Siapa gerangan, tuan Aku tak mengenalimu
Manis-manis pucuk telunjuk Kuacungkan jari padamu Kaulah sang perusak
Madu kawin kupu-kupu Iming-imingan di lamunan Menyiasati bayang-bayang dinda Menghitung luka rindu
Andai tidak demikian aku padamu Aku terhadap cintaku
Madu kawin kupu-kupu
(part ke 3)
"Jinak-jinak Asmara3" (karna cinta yg jatuh tak jauh dr hati)
Aku mencium arum bunga Gelagatnya cinta yang datang Aku hirup-surup
Harum mewangi
Kuncup bunga tiba juga
Duhai cinta... Yang keluar keju-kelu Dari tubuh jenuh
Tulangmu rapuh Kau ambil dari rongga dadaku Pergi ke tuan asmara
Oh.. Asmara Sekali jatuh Tiba-tiba bangun
Barangkali cukup sulit terusap cinta Sekali kena bunga Cukup mudah untuk dipetik
Lalu duri menancapi hati Kerinduan
Dilanda asmara dan duri lagi Di hati Untuk ditancapi berulang-ulang
Ringkas cerita waktu hujan itu Aku bermimpi basah Basah tubuh tergenangi cemburu Kala hujan mencumbui bayang-bayangmu
Tak kurasakan gigil dalam lelapku Adapun sunyi
Hujan sekian derita Sunyi itu yang terdengar Dari pada rintik-rintiknya Jatuh di dekatku
Jika hujan yg jauh mencumbui dirimu Mungkin sunyi ini Sedekah rasa dari bayang-bayangmu
Hujan ini selimut sunyiku Lelah yang kuyup oleh cinta
Izinkan aku berteduh hujan di puisi cinta
Rintik-rintik berjatuhan Membentuk sketsa Hujan melukis wajahmu
Sekedar sunyi bercerita
Batu itu sandunganku Langkah terseok-seok Serupa kuda beban
Di temaram waktu itu Rumah-rumah puisi Langkah kaki ini terhenti
Bolehkah aku ini Ambil cinta cuma-cuma Tamparlah rona pipiku
Komentar Terbaru