Kunang Kunang
menjadi rambu rambu
masih ada pagar bambu
tari daun padi
Tuhan,aku kembali.kembali dalam bising yang menyepi.aku pulang,dan aku ingin menangis dalam peluk Mu.maaf.aku pulang tidak membawa apapun.hmm. . .Tuhan.bisa kah Kau tetap berada disisi ku?
Ufuk pagi enggan menuju siang
Benderang siang enggan menatap sore
Remang sore enggan jelang datangnya malam
Seakan malam enggan tinggalkan dirinya
mengikuti alunnan sang senja..
lantas lupa akan jiwa ragaku..
tersirat seberkas bayang angan,
maya namun nyata bagiku.
emasku memerah,
dan emasku termakan,
pelahan tengelam dan kau sapa,
senja dalam rintik perpisahan.
pernah terasa depak penuh mesra,
smua demi kasih dan cinta,
apadaya raga ta' kuasa,
harapku demi cita-cita.
kasih..
rindukan aku di ujung waktu,
kan kau dapati hasilku,
rindukan aku ditiap waktu,
janjiku satu hanya milikmu.
Pena dan Do’a
dengan karangan aku bercerita
dengan gubahan aku curahkan isi hati
dengan saduran aku menyusun kata
dengan epigon aku mengekor seniman yang lalu
Ketika subuh telah semakin basah sembabkan kelopak dedaunan lalu kembali engkau katakan keheningan membuat air mata lebih mudah teruraikan. Matamu kuyup serupa rumput
Ketika ranting dan daun beradu Gesekkan bunyi nya Hampir tak terdengar Yg mendengar hanya peka nya hati.....
Udara malam menghembuskan nada nya Tak terdengar sampai ke relung sukma
Bila bisa merasakan rasa yg sama... Mungkin tak kan sanggup 'tuk berdiri
Bila bisa merasakan rasa yg sama... Belum tentu mampu 'tuk berdiri lagi...
Bila bisa merasakan rasa yg sama...
dengan tiada kata kutulis yang tak mengerti
semua menjadi asing
pertama dijamak
saat terlena oleh buaian
mengapa inginkan paras itu
yang hanya memeberkan nama balik penghubung
Komentar Terbaru