Skip to Content

ranggila

“Kalau ada siapa yang harus dibunuh?“

Kalau ada siapa yang harus dibunuh? iri, dengki, dalam hati ini dan… Kalau boleh siapa yang harus membunuh?

Matahari dan Bulan Sampaikan Pesan ini

matahari sampaikan pada sampah dan selokan

bukan kepada tsunami apalagi pada gempa

dan juga bukan kepada lahar dingin

jasad bergelipangan tak kenali wajah

isak memenuhi lumpur pencarian

 

bulan sampaikan pada coberan dan hutan

bukan karena teriakkan maupun tangisan

jasad hilang, nama hanya terpampang

rumah-rumah terapung dihempas bah

kepantai berlabuh bangkai rumah dan mayat

kebaikkan tak sanggup lagi melawan

sanak keluarga dan kerabat harus kehilangan

harta yang dimiliki bahkan nyawa

 

sampah kenapa diam, selokan berbicaralah

comberan jangan membisu sekejam hutan

 

tanah ini kemarin masih segar dan ramah

hanya keangkuhan nyawa tak terhiraukan

tak sanggup memendung amarah biadab

kebrutalan  melanda mengirim bencana

 

 

Tukang Jualan Baloon

Kanabar Sabiti, 17 Mei 2011

Ilmu dan Harta

selain menunggu saat kematian tiba apa dicari di dunia fana ini ilmu… dibagikan kan bertabah manfaat   atau,   harta… dibagikan kan berkurang melarat

maling

aku maling teriak maling aku teriak maling karna kau maling

 

khusus buat sahabatku GeBe

Curian-Cur

maling lubang siang

teriak menyobek gelap

lolong nyayian topeng

.

pesona suapan hari

tertebar hingga lereng

jengah bosan menjadi

kekehan bocah ingusan

.

redam merdu gagu bisu

basah, resah, dan gerah
menyelimuti kaca mata malam
mengurai karbit yang menjadi seruji kelam

Ya Sudahlah…, Sudahlah Ya.

kau sebut aku setan

ya, sudahlah…

 

kau katakan aku pendusta

ya, sudahlah…

 

kau anggap aku pembohong

ya, sudahlah…

 

kau anggap aku bedebah

ya, sudahlah…

 

kau anggap aku tak seperti kau

ya, sudahlah…

 

kau anggap kau tak seperti aku

ya, sudahlah…

 

kau anggap kau tak seperti kau

dasar laknat!!!

 

sudahlah,

ya.

Asa Terpuruk

untaian indah kata yang tersusun
hiasi ruang imajinasimu
slalu...dan slalu terinspirasi tanpa ampun
sendu, merdu...menggebu

_

 

sendu tak mampu mengayuh awan
merdu mendayu hanya membuat rindu
teriak menggebu hasrat tertahan
ketika khayal api menderu cumbu

Gambaran Zaman

Batang mengurat membentang

Dada jilati kemesuman zaman

Liur jinak melumuri bibir hitam

Ronta-ronta hiasi aroma keringat

*

Wuih........! Gambaran Zaman

Musnah Sakral Hubungan

Menggilas kehormatan 

Dengan Roda Kesombongan

*

Kapan lalu zaman ini

Memoles hitam jadi putih

Yang akan tebar kebajikkan

Di jalan ini  bertopang generasi

Angkara Bisu

Gelegak nafas benturkan jiwa

Koyak sembilu hati tersayat

Membuncah letupan murka

Kobar perih nan sendu haru

Gulirkan tetesan bening tersekat

Redamkan pilu mencacah luka

Hingga dendam tersibak kelam

Tanda Tanda Tanya

Tanya Tanda Tanya

 

Dimana ?

 

Surga,

Neraka

Untuk siapa ?

Dimana ?

Penciptanya ?

 

 

~o0o~

---------------------------------------------------------------

 

Surga Di Telapak Kaki Ibu ?!

 

ibu tergantung

ubun-ubun mencium bumi

panas menjilat hingga permukaan langit

tiada, tiada

arang,

debu,

putih,

hitam

dipeluk bayu

ning

?

 

 

~o0o~

----------------------------------------------------------------

 

Jawab Pertanyaanku, Wahai Malaikatku

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler