Skip to Content

ranggila

Akhir perjalanan

puntung nafas tinggal sedepa

sesak meneror asupan hawa

belenggu dengki kian bersemayam

~

coretan tapak-tapak langkah jalan

seakan tuntas memaksa kebatas titik

sisa yang tak mampu lagi terselesaikan

sampai batas bersujud usia

Sebuah Tanya

tertindas angin air mata darah meleleh

saat sangkakala gelak senyum terbahak

desiran leceh kian membuat dada dahaga

dari segala sengat mayat-mayat durhaka

~

kemana akan menimang neraka maya

bagai renda dari hujat kelambu kafan

kalau nafas sudah di luar dinding raga

rukuklah agar hati dan isi kepala setara

ini bukan puisi seperti yang kau kira

kepala sarat akan sampah, selalu sembunyi berkelit ditulang ekor

otak impoten teriak lantang seakan tak berbudi

mata mesum gairah akan hak sesama

leher jangkung gila sebutan

pundak amanah pemikul dosa

dada busung lambang keangkuhan

perut membuncit kenyang upeti

paha pengumbar nafsu keduniawian

kaki penginjak bumi tak berdaya, penghilang jejak

kuku-kuku kaki dan tangan cakar mempertahankan bukan tanah warisan

 

jeritkan dalam kesudraan

Bentangan Cinta Atas Rintangan

bentangan alam yang luas tiada ujung pangkal

aku manusia menapakan kodrat di bentangan alam luas

alampun tak bisa di pastikan,.dan............

Cita Karsa Pembangunan

gayamu  sejuta langkah .......

 

langkahmu sejuta karsa ......

 

berpacu di atas picu .........

 

Kenangan Damai

dalam terik mentari, kucoba torehkan pena

Untuk melemaskan kakunya jari jemari

angin berhembus dari dua arah, memberikan arah, panas ,sejuk

Pesan Abadi

kepergianmu kasih,adalah luka

kepergianmu kasih adalah duka,

yang ada bathin terkoyak,dan tak terlupakan

sampai bumi pertiwi memanggilmu

 

Di Suatu Senja

Hari mulai senja

Syahdu cahaya mentari

Menerangi hampanya dunia .

~

Awan menebar tipis

Memerah laksana tembaga

Menambah heningnya suasana

K e s a l

betapa kesal hatiku,melihat hamparan tanah gersang,
panas membara membakar sekujur alam,

jangan kau redakan.............
jangan kau sirami...................

M a a f

hari pun berganti dengan suasana yang beda,

kupandang ke depan luas mawas, terlihat langit seakan

bersatu dengan lautan.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler