Sastra Lama

Ketika rindu jadi remuk reDAM

Angsa pun ikut terjun ke koLAM

Ketika lampu di rumahku paDAM

Hidup seperti di masa siLAM

Saat itu yang ada hanya laLAP

Yang tak ada justeru samBEL

Lampu padam berbuah geLAP

Kinerja PLN kerap bikin seBEL

Jangankan berskala internasioNAL

Kalau tahu besi bisa berkaRAT
Artinya setiap benda pasti puNAH
Kalau sanggup mikul beban beRAT
Boleh bilang siap terima amaNAH

Jika menyimak kelakuan si iPIN
Jelang ke sekolah selalu saraPAN
Siap beramanah boleh jadi  pemimPIN
Ajaklah rakyat tuk meraih masa dePAN

Ngapain main di padang ilaLANG

Kan ular di sana suka memaTUK

Nunggu selesainya kasus hambaLANG

Kayaknya kelamaan, cuma bikin sunTUK

Memang harus tetap punya aSA

Dan tetap yakin sama keesaan TuHAN

Andi memang diperiksa di hari selaSA

Tapi tetap saja dia belum ditaHAN

Ketika langit terus menerus kelaBU
Boleh berharap segera berubah membiRU
Duuh..ketika isteri bilang tak bisa bikin bumBU
Hati suami mana yang tidak spontan terhaRU

Melihat yang baru kok langsung seNGIT
Padahal yang lama, kan jauh lebih anTIK
Terharu  karena harga bawang naik kelaNGIT
Gak mungkin, kan cegah air mata yang meniTIK

Watak anak yang lahir pada hari RaBU
Katanya beda dengan yang lahir SabTU
Aku selalu ingat indahnya nasihat iBU
Saat beliau kepingin ngunduh manTU

Ibu bilang, nak, Jakarta makin seSAK
Kalau di jalan raya perhatikan ramBU2
Carilah isteri yang hobi utamanya maSAK
Agar kelak, rumah tangga tidak jadi abu aBU